Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Renungan Harian Kristen

Obor Pemuda GMIM, Renungan Sabtu 15 November 2025, Efesus 1: 22b-23, Gereja, Tubuh Kristus

Obor pemuda GMIM, renungan Sabtu 15 November 2025. Pembacaan alkitab terdapat pada Efesus 1: 22b-23.

Editor: Chintya Rantung
Chintya Rantung/Tribun Manado
OBOR PEMUDA GMIM - Renungan Sabtu 15 November 2025.Pembacaan alkitab terdapat pada Efesus 1: 22b-23. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Obor pemuda GMIM, renungan Sabtu 15 November 2025.

Pembacaan alkitab terdapat pada Efesus 1: 22b-23.

Tema perenungan adalah Gereja, Tubuh Kristus.

Khotbah:

Di tanah Minahasa kita kenal budaya mapalus: kerja sama masyarakat untuk menolong satu sama lain, entah di ladang, pesta, atau saat ada keluarga berduka. 

Dalam mapalus, setiap orang punya peran masing-masing ada yang masak, ada yang angkat kursi, ada yang mengatur tamu.

Kalau ada yang malas atau tidak mau ambil bagian, pasti langsung terasa beban yang berat. 

Apakah masih ada praktek budaya seperti ini di masyarakat sekitar atau gerejamu? Ataukah tradisi ini tinggal kenangan, sungguh disayangkan.

Firman hari ini mengingatkan kita bahwa gereja adalah tubuh Kristus. Kristus adalah Kepala, dan kita adalah anggota tubuh. Sama seperti dalam mapalus, setiap anggota punya fungsi berbeda tetapi semuanya penting.

Tidak ada yang boleh merasa lebih tinggi atau lebih rendah. Doktrin gereja menegaskan bahwa gereja kudus dan am (universal) hanya bisa hidup jika Kristus sebagai Kepala yang mempersatukan.

Bukan karena tradisi, bukan karena organisasi manusia, tetapi karena karya Kristus yang menghidupkan gereja-Nya. Ini berarti kita semua punya tanggung jawab.

Dalam pelayanan pemuda, ada yang jago main musik, ada yang rajin bersaksi lewat media sosial, ada yang tekun mendoakan.

Jangan sampai kita malas atau iri hati, karena tubuh Kristus butuh semua bagian bekerja sama.

Seperti mapalus yang membuat pekerjaan berat jadi ringan, demikian juga dalam gereja: kalau semua pemuda ambil bagian, pelayanan jadi indah dan sukacita.

Mari kita hayati bahwa kita bukan penonton di gereja, melainkan anggota tubuh Kristus yang hidup.

Saat Kristus adalah Kepala, maka kita dipanggil untuk bergerak, melayani, dan saling menopang. Dengan begitu, gereja akan terus bertumbuh, bersinar, dan jadi berkat di tengah dunia. Amin.

Sumber: sobatobor.com

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved