Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen Hakim-hakim 12:1-7, Suku NPD

Jika Gideon mengalah, tidak demikian dengan Yefta, dia melawan bahkan menghancurkan suku Efraim.

Penulis: Alpen Martinus | Editor: Alpen Martinus
Istimewa
RENUNGAN: Ilustrasi Alkitab, Renungan Harian Kristen Hakim-hakim 12:1-7 

Ringkasan Berita:1.Renungan harian Kristen kali ini berjudul suku NPD. Bacaan Alkitab diambil dalam Hakim-hakim 12:1-7.
 
2.Narcissistic Personality Disorder (NPD) adalah sebuah kondisi abnormalitas kepribadian seseorang yang selalu ingin dikagumi, kelihatan benar, baik dan berpengaruh.
 
3.Saat ini kitapun bisa mengalami situasi seperti Yefta. Di dalam dunia kerja dan masyarakat, tidak selalu bisa memilih tim atau jenis orang.

TRIBUNMANDO.CO.ID - Renungan harian Kristen kali ini berjudul suku NPD.

Bacaan Alkitab diambil dalam Hakim-hakim 12:1-7.

Renungan harian diambil dalam moment of inspiration LPMI.

Baca juga: Renungan Harian Kristen Hakim-hakim 20:8-16, Membela yang Salah

Dikerahkanlah orang Efraim, lalu mereka bergerak ke Zafon.

Dan mereka berkata kepada Yefta: "Mengapa engkau bergerak untuk memerangi bani Amon dengan tidak memanggil kami untuk maju bersama-sama dengan engkau?

Sebab itu kami akan membakar rumahmu bersama-sama kamu!" (Hakim-hakim 12:1)

Narcissistic Personality Disorder (NPD) adalah sebuah kondisi abnormalitas kepribadian seseorang yang selalu ingin dikagumi, kelihatan benar, baik dan berpengaruh.

Gejalanya adalah kebutuhan akan pengagungan, rasa harga diri yang berlebihan, kurangnya empati, perilaku yang manipulatif, dan sikap yang arogan.

Dalam narasi hari ini kita melihat adanya suku istimewa yaitu Efraim yang memiliki ciri-ciri seperti pengidap NPD.

Inilah Sebagian data suku Efraim di jaman Saul:

Dilantik oleh Yakub sebagai suku utama mengganti posisi suku Ruben (Kejadian 48:17 dst)

Suku tempat Yosua (Jendral Besar Pertama) menetap di masa tua hingga wafat yaitu kota Sikhem.

Memiliki budaya arogan / sok hebat (bd jaman Gideon Hakim 7:24-8:3). Dalam kerja tim dan kerjasama tentu harusnya egaliter, namun kenyataannya tidak selalu demikian.

Ada pihak yang merasa superior, meski sesungguhnya omong doang.

Seperti suku Efraim yang berani berperang setelah Gideon maju dan menang, demikian pula ketika Yefta memulai dan sukses, mereka mengikuti sambil menya-lahkan.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved