Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sahabat Nabi Muhammad

Mengenal Sosok Abu Dzar Al Ghifari, Sang Zahid Sahabat Nabi, Mantan Perompak yang Bertaubat

Mengenal sosok Abu Dzar Al Ghifari tercatat sebagai salah satu sahabat terkemuka Nabi Muhammad SAW. Dulunya seorang perompak.

Editor: Rizali Posumah
META AI
ILUSTRASI - Ilustrasi seorang pria arab pada zaman dahulu kala. Gambar diakses dari Meta AI pada Minggu 28 September 2025. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Sosok Abu Dzar Al Ghifari tercatat sebagai salah satu sahabat terkemuka Nabi Muhammad SAW yang termasuk dalam kelompok assabiqunal awwalun (orang-orang yang paling awal memeluk Islam).

Beliau dikenal sebagai seorang zahid (asketis), meskipun latar belakang hidupnya menyimpan masa lalu yang kelam.

Zahid adalah sebutan untuk orang yang berperilaku zuhud, yaitu sikap tidak terikat pada kesenangan duniawi, fokus pada akhirat, dan mengabdikan diri kepada Allah SWT dengan hati yang bersih dan ikhlas, sehingga mereka hidup sederhana dan menjauhi kemewahan serta hal-hal yang melalaikan dari tujuan spiritualnya. 

Menurut berbagai sumber, nama asli Abu Dzar adalah Jundub Bin Junadah Bin Sakan, berasal dari Bani Ghifar

Suku Bani Ghifar terkenal dengan reputasi buruknya di kalangan masyarakat Arab karena sering melakukan perompakan dan tak segan membunuh.

Jundub sendiri bahkan pernah memimpin gerombolan penyamun tersebut sebagai ketua perompak di sukunya.

Namun, di tengah kehidupan yang gelap tersebut, Jundub Bin Junadah ternyata menyimpan kerinduan mendalam terhadap kebenaran.

Seiring waktu, kerusakan dan kejahatan yang terus ia perbuat justru menumbuhkan rasa berdosa yang kuat dalam hatinya.

Merasa tidak tahan dengan perbuatan dosanya, Jundub akhirnya memutuskan untuk insaf dan meninggalkan semua perbuatan jahatnya.

Tidak hanya berhenti di dirinya sendiri, ia juga berupaya mengajak kawan-kawannya untuk mengikuti langkah perubahan ini.

Keputusan drastis Jundub untuk bertaubat rupanya memicu kemarahan besar dari anggota sukunya.

Penolakan dari Bani Ghifar ini memaksa Abu Dzar untuk meninggalkan tanah kelahirannya.

Bersama dengan ibunya dan saudara lelakinya, Unais Al Ghifar, Jundub mengambil langkah besar dalam pencarian kebenaran sejati.

Mereka pun berhijrah menuju Nejed Atas di Arab Saudi.

Ini merupakan awal baru dalam kehidupannya yang kemudian mengantarkannya menjadi salah satu tokoh penting dalam sejarah Islam.

Pencarian Kebenaran dan Pertemuan dengan Rasulullah

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved