Sains
Bukan Cuma Rambut Mohawk, Pahami 5 Ideologi di Balik Gerakan Punk yang Sebenarnya
Punk adalah sebuah gerakan perlawanan subkultur yang muncul di London, Inggris, pada tahun 1980-an.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Ketika mendengar kata punk, pikiran kita mungkin langsung membayangkan sekelompok orang dengan gaya urakan, rambut mohawk, dan gemar berteriak diiringi musik distorsi.
Mereka juga identik dengan pakaian dan aksesori fesyen yang dibuat sendiri.
Di industri musik, kita mengenal berbagai genre turunan seperti punk rock, pop punk, hingga post-punk.
Namun, tak sedikit juga orang yang menganggap punk hanya sebatas tren fesyen.
Mereka bahkan menyebut celana jins robek yang harganya mahal sebagai gaya punk.
Lantas, apa sebenarnya makna di balik kata "punk"?
Punk adalah sebuah gerakan perlawanan subkultur yang muncul di London, Inggris, pada tahun 1980-an.
Perlawanan subkultur adalah istilah yang menggambarkan bagaimana suatu kelompok atau komunitas dengan norma, nilai, dan gaya hidup yang berbeda (subkultur) menolak atau menentang nilai-nilai dominan yang berlaku di masyarakat yang lebih luas.
Penolakan dan penentangan mereka tidak melalui aksi demo. Dan bukan pua aksi vandalisme.
Perlawanan mereka diekspresikan melalui cara-cara non-konvensional, seperti: Fesyen, Musik, Seni dan Gaya Hidup.
Gerakan Punk ini bersifat anti kemapanan dan mengekspresikan penolakannya tidak hanya melalui musik dan fesyen, tetapi juga melalui pola pikir dan cara pandang hidup.
Sebelum mengklaim diri sebagai seorang punk, ada baiknya Anda memahami lima ideologi utama yang menjadi fondasi gerakan ini, yang diambil dari buku Punk! Fesyen-Subkultur-Identitas:
Do It Yourself (DIY)
Ini adalah filosofi untuk membuat atau mengerjakan segala sesuatu sendiri.
Alih-alih langsung membeli produk jadi, apalagi yang harganya mahal, para penganut DIY lebih memilih untuk berkreasi sendiri.
Anti Kemapanan
Kemapanan di sini merujuk pada segala sesuatu yang dianggap mainstream atau dominan di masyarakat.
Punk selalu mempertanyakan dan menentang hal-hal tersebut.
Counter Culture (Budaya Tandingan) Sebagai budaya tandingan, punk menawarkan alternatif dari budaya dominan dengan mengambil kembali simbol-simbol kemapanan dan menciptakan gaya khas mereka sendiri.
Dalam musik, mereka lebih menyukai kord gitar sederhana alih-alih melodi rumit seperti pada musik rock.
Begitu juga dalam berpakaian, mereka mengejek gaya yang rapi dan teratur dengan penampilan yang terkesan berantakan dan pemberontak.
Kesetaraan
Dalam komunitas punk, setiap individu dipandang setara.
Hak dan kewajiban mereka tidak dibedakan berdasarkan latar belakang, gender, atau status sosial.
Anarkis
Seperti yang ditulis oleh John Martono dan Arsita Pinandita, anarkisme, yaitu paham kehidupan tanpa negara atau pemerintahan, sangat melekat dengan gerakan punk.
Anda mungkin bertanya-tanya, apa sebenarnya anarkisme itu?
Anarkisme adalah sebuah ideologi politik yang menganjurkan penghapusan segala bentuk hierarki dan kekuasaan yang bersifat memaksa, termasuk negara, pemerintah, dan institusi.
Intinya, anarkis percaya bahwa manusia mampu mengatur diri mereka sendiri secara harmonis dan sukarela tanpa adanya otoritas yang memaksakan aturan dari atas.
Mereka menolak konsep kekuasaan yang terpusat dan beranggapan bahwa kekuasaan tersebut pada dasarnya korup dan menindas.
Tujuan utama anarkisme adalah menciptakan masyarakat yang bebas dan setara, di mana setiap individu memiliki kebebasan penuh dan hak untuk menentukan nasib mereka sendiri.
Dalam praktiknya, anarkisme bukan berarti kekacauan atau ketidakberaturan, melainkan sebuah tatanan sosial yang dibangun dari bawah ke atas.
Anarkis menganjurkan pembentukan komunitas yang diorganisir secara mandiri melalui kerja sama sukarela dan kesepakatan bersama, bukan melalui paksaan.
Mereka percaya bahwa masalah-masalah sosial seperti perang, kemiskinan, dan ketidakadilan muncul karena adanya sistem kekuasaan yang menindas, bukan karena sifat dasar manusia.
Oleh karena itu, dengan menyingkirkan kekuasaan, masyarakat dapat mencapai perdamaian dan keadilan sejati.
Alexander Berkman, seorang pemikir anarkisme, pernah menjelaskan:
"Anarkisme bukan bom, ketidakteraturan atau kekacauan. Bukan perampokan dan pembunuhan. Bukan pula sebuah perang di antara yang sedikit melawan semua. Bukan berarti kembali kekehidupan barbarisme atau kondisi yang liar dari manusia. Anarkisme adalah kebalikan dari itu semua. Anarkisme berarti bahwa Anda harus bebas. Bahwa tidak ada seorang pun boleh memperbudak Anda, menjadi majikan Anda, merampok Anda, ataupun memaksa Anda. Itu berarti bahwa Anda harus bebas untuk melakukan apa yang Anda mau, memiliki kesempatan untuk memilih jenis kehidupan yang Anda mau serta hidup di dalamnya tanpa ada yang mengganggu, memiliki persamaan hak, serta hidup dalam perdamaian dan harmoni seperti saudara. Berarti tidak boleh ada perang, kekerasan, monopoli, kemiskinan, penindasan, sehingga dapat menikmati kesempatan hidup bersama-sama dalam kesetaraan."
Baca berita lainnya di: Google News.
Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.
| Kenapa Langit Malam Tak Terang Seperti Siang? Ilmuwan Ungkap Jawaban Mengejutkan |
|
|---|
| Kehidupan di Laut Mati, Ada Bakteri hingga Alga |
|
|---|
| Fakta-Fakta Rafflesia Arnoldii, Bunga Terbesar di Dunia |
|
|---|
| Jenis-Jenis Hewan yang Bisa Menghasilkan Listrik, Kebanyakan Ikan |
|
|---|
| Dipenuhi Berbagai Jenis Limbah, Berikut Daftar Sungai Terkotor di Dunia, Ada 1 di Indonesia |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/ILUSTRASI-ANAK-PUNK-Ilustrasi-komunitas-punk-00-090989.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.