Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Cewek Boltim

Sosok Monalisa Dilapanga, Cewek Boltim Sulut yang Temukan Arti Kemandirian Lewat Dunia Wirausaha

Sebelum memutuskan menjadi wirausaha, Mona sempat mengabdikan diri sebagai tenaga honorer di dunia pendidikan. 

Kolase Tribun Manado/ Sumber foto Dokpri Mona
TORANG KANAL - Monalisa Dilapanga, Perempuan Boltim yang temukan arti kemerdekaan lewat wirausaha. 
Ringkasan Berita:
  • Namanya Monalisa Dilapanga.
  • Mona adalah cewek Boltim berusia 29 tahun yang kini menjelma menjadi perempuan inspiratif karena membangun usaha di usia muda.
  • Saat ini ia membangun usahanya sendiri di bidang penjualan cemilan dan skincare.

TRIBUNMANADO.CO.ID - Berawal dari niat sederhana untuk tetap produktif, Monalisa Dilapanga menjelma menjadi sosok perempuan inspiratif dari Desa Bongkudai Induk, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sulawesi Utara (Sulut).

Saat ini, dengan ketekunan dan keyakinan, ia membangun usahanya sendiri di bidang penjualan cemilan dan skincare.

Perempuan yang akrab disapa Mona ini lahir di Kotamobagu pada 1 Januari 1996.

Ia menempuh pendidikan dasar di SDN 3 Bongkudai, kemudian melanjutkan ke MTs Bongkudai, dan menyelesaikan pendidikan menengahnya di SMA Negeri 1 Modayag. 

Kecintaannya pada dunia pendidikan membawanya hingga meraih gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) dari Universitas Terbuka.

Sebelum memutuskan menjadi wirausaha, Mona sempat mengabdikan diri sebagai tenaga honorer di dunia pendidikan. 

Pengalaman itu menjadi bagian penting dalam hidupnya, sekaligus memberi makna tersendiri tentang arti kerja keras dan ketulusan.

“Saya sempat jadi tenaga honorer dulu, karena memang saya ingin tetap dekat dengan dunia pendidikan dan anak-anak,” katanya, Kamis (6/11/2025).

Namun, perjalanan hidup membawanya pada pilihan baru.

Sembari menunggu peluang kerja yang sejalan dengan jurusannya, Mona mulai mencoba berjualan cemilan dan membuka usaha kecil secara online.

Dari situlah semangat wirausahanya tumbuh. Kini, ia juga aktif berjualan berbagai produk skincare, memanfaatkan media sosial sebagai ruang promosi.

Meski terlihat sederhana, langkah Mona tidaklah mudah.

Meski begitu, ia memiliki motivasi kuat yang selalu menjadi pegangan.

“Setiap langkah kecil pasti membawa kita lebih dekat ke tujuan. Jadi jangan biarkan kegagalan menjadi alasan untuk berhenti melangkah,” ujar perempuan yang gemar baca novel itu.

Baginya, menjadi perempuan mandiri bukan hanya soal finansial, tetapi juga soal sikap dan keteguhan hati.

Karena itu, ia berpesan kepada anak muda, khususnya perempuan, agar terus percaya pada diri sendiri.

“Kejar pendidikan dan kembangkan wawasan. Jadilah tangguh, mandiri, dan saling mendukung,” tutur Mona.

Dalam menjalani keseharian, Mona berpegang pada prinsip hidup yang sederhana namun bermakna, yakni memenuhi kebutuhan esensial secara bijak dan fokus pada kualitas kebahagiaan, bukan kemewahan materi.

Ia percaya bahwa hidup yang bahagia bukan tentang seberapa banyak yang dimiliki, melainkan seberapa tulus kita mensyukuri apa yang ada.

Kini, lewat semangat berjualan dan ketekunan belajar, Mona menunjukkan bahwa langkah kecil, bila dijalani dengan keyakinan dan niat baik, akan selalu membawa seseorang lebih dekat pada tujuan besar dalam hidupnya.

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya

 

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved