Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Prakiraan Cuaca Bitung

Prakiraan Cuaca Kota Bitung Sulut Hari Ini, Selasa 16 September 2025

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan prakiraan cuaca di Kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara, Selasa (16/9/2025).

TribunManado
INFO CUACA - Ilustrasi. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan prakiraan cuaca di Kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara, Selasa (16/9/2025). Dilansir dari laman resmi bmkg.go.id pada pukul 07.00 Wita, cuaca di Bitung bervariasi di tiap kecamatan, mulai dari hujan ringan hingga hujan petir. 

Perubahan suhu dapat memengaruhi aktivitas manusia, pertumbuhan tanaman, dan kesehatan.

Faktor-faktor yang memengaruhi suhu udara, antara lain:

  • Letak geografis
    Daerah yang dekat dengan garis khatulistiwa biasanya lebih panas dibandingkan daerah yang jauh darinya.
  • Ketinggian tempat
    Semakin tinggi suatu lokasi dari permukaan laut, suhu udaranya cenderung lebih rendah.
  • Waktu
    Suhu udara berubah sepanjang hari. Umumnya, suhu tertinggi terjadi pada siang hari dan terendah saat dini hari.
  • Musim
    Di wilayah beriklim empat musim, suhu bisa sangat bervariasi tergantung musim yang sedang berlangsung.

Awan dan curah hujan
Awan dapat menahan panas di malam hari dan menghalangi sinar matahari di siang hari, sehingga memengaruhi suhu udara.

Proses dalam Prakiraan Cuaca

Pengamatan

Pengamatan cuaca dilakukan oleh Stasiun Meteorologi dan Klimatologi secara umum, serta oleh layanan khusus di bandara, perkebunan, pelabuhan, dan pelayaran.

Pengamatan kualitas udara dilakukan oleh Stasiun Global Atmosphere Watch (GAW), sedangkan unsur medan bumi seperti percepatan tanah, magnet bumi, dan gempa bumi diamati oleh Stasiun Geofisika.

GAW adalah program internasional yang memantau kondisi atmosfer, termasuk kualitas udara, gas rumah kaca, dan radiasi. Data ini membantu BMKG dan lembaga lain memprediksi cuaca, memantau perubahan iklim, serta mencegah bencana terkait atmosfer.

Pengamatan juga dilakukan secara otomatis dengan bantuan alat-alat canggih untuk mendukung analisis dan prakiraan cuaca. Misalnya, lightning detector yang mendeteksi kejadian petir, termasuk jenis dan tipenya.

Radar cuaca digunakan untuk memantau pergerakan awan, curah hujan, jenis awan, dan intensitas hujan secara real time dalam radius hingga 250 kilometer.

Selain itu, terdapat ARG (Automatic Rain Gauge), alat penakar hujan otomatis untuk mengukur curah hujan dalam satuan waktu.

Ada juga AWS (Automatic Weather Station) yang digunakan untuk mengukur berbagai unsur cuaca seperti suhu, angin, kelembapan, radiasi matahari, curah hujan, dan tekanan udara. Alat ini dipasang di wilayah yang tidak terjangkau stasiun pengamatan.

Pengolahan Data

Data dari stasiun dan alat otomatis kemudian dikirim ke server komputer.

Data dari server lokal kemudian dikirim ke server pusat, termasuk data dari satelit cuaca.

Semua data ini diatur secara sistematis agar server tetap stabil dan tidak mengalami gangguan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved