“Puji Tuhan dari hasil jualan kue ini bisa bantu sekolah anak sampai kuliah. Bahkan sekarang saya sedang bangun rumah. Walaupun tidak besar, tapi cukup menopang kebutuhan keluarga,” tambahnya.
Sebagian besar pembelinya datang dari luar daerah Sangihe.
Mereka membeli kue tradisional tersebut untuk dijadikan oleh-oleh khas daerah sebelum kembali ke tempat asal.
Hal ini membuat produk jualan Polce sekaligus menjadi bagian dari promosi kuliner Sangihe.
Polce menyadari tantangan ke depan tidak mudah, apalagi dengan semakin banyaknya pilihan makanan modern yang beredar.
Baca juga: Prakiraan Cuaca Tomohon Besok Rabu 27 Agustus 2025, Berikut Info BMKG
Baca juga: DPD PDIP Sulawesi Utara Gelar Rakor di Manado, Ini Kata Olly Dondokambey
Namun ia tetap berkomitmen untuk melestarikan kue tradisional yang memiliki cita rasa khas dan nilai budaya yang tinggi bagi masyarakat Sangihe.
“Selama masih ada yang mencari kue tradisional, saya akan terus berjualan. Ini bukan hanya soal usaha, tapi juga tentang menjaga warisan makanan khas kita,” tutup Polce dengan senyum penuh keteguhan.
Berikut daftar harga kue tradisional yang ia jual:
- Kabasa Rp 7 ribu
- Kue lipat Rp 5 ribu
- Kue gulung Rp 5 ribu
- Bangket kenari Rp 12 ribu
- Kacang Rp 10 ribu
- Bagea kacang Rp 10 ribu
- Kenari Rp 12 ribu
- Kolombeng Rp 8 ribu
- Sagu bika sedang Rp 40 ribu
- Sagu bika besar Rp 50 ribu
(*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado, Threads Tribun Manado, Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.