Amalan Islam

Sebelum dan Sesudah Baca Al Quran Amalkanlah Doa Ini, Simak Juga Keutamaan Membaca Al Quran

Penulis: Rizali Posumah
Editor: Rizali Posumah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BERDOA: Ilustrasi seorang hamba sedang berdoa memohon ampunan Allah SWT. Gambar dibuat oleh Meta AI.

TRIBUNMANADO.CO.ID - Sebagai kitab suci, Al Quran adalah sumber petunjuk dan kebenaran. 

Al-Quran adalah pegangan utama umat Islam. 

Dalam Asysurah ayat 52 Allah berfirman:

وَكَذَٰلِكَ أَوْحَيْنَآ إِلَيْكَ رُوحًا مِّنْ أَمْرِنَا ۚ مَا كُنتَ تَدْرِى مَا ٱلْكِتَٰبُ وَلَا ٱلْإِيمَٰنُ وَلَٰكِن جَعَلْنَٰهُ نُورًا نَّهْدِى بِهِۦ مَن نَّشَآءُ مِنْ عِبَادِنَا ۚ وَإِنَّكَ لَتَهْدِىٓ إِلَىٰ صِرَٰطٍ مُّسْتَقِيمٍ

"Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu ruh (Alquran) dengan perintah Kami.

Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al-Kitab (Alquran) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Alquran itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami.

Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus."

Doa akan membaca Al Quran

اَللّٰهُمَّ افْتَحْ عَلَىَّ حِكْمَتَكَ وَانْشُرْ عَلَىَّ رَحْمَتَكَ وَذَكِّرْنِىْ مَانَسِيْتُ يَاذَاالْجَلاَلِ وَاْلاِكْرَامِ

Allohummaftah 'alayya hikmataka wansyur 'alayya rohmataka wa dzakkirnii maanasiitu yaa dzal jalaali wal ikhroomi

"Ya Allah bukakanlah hikmahMu padaku, bentangkanlah rahmatMu padaku dan ingatkanlah aku terhadap apa yang aku lupa, wahai dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan."

Doa setelah membaca Al-Qur an

اَللّٰهُمَّ ارْحَمْنِىْ بِالْقُرْآنِ. وَاجْعَلْهُ لِىْ اِمَامًا وَنُوْرًا وَّهُدًى وَّرَحْمَةً. اَللّٰهُمَّ ذَكِّرْنِىْ مِنْهُ مَانَسِيْتُ وَعَلِّمْنِىْ مِنْهُ مَاجَهِلْتُ. وَارْزُقْنِىْ تِلاَ وَتَهُ آنَآءَ اللَّيْلِ وَاَطْرَافَ النَّهَارٍ. وَاجْعَلْهُ لِىْ حُجَّةً يَارَبَّ الْعَالَمِيْنَ

Allahummarhamnii bil qur'aani. waj'alhu lii imaaman wa nuuran wa hudan wa rohman. Allahumma dzakkirnii minhu maa nasiitu wa'allimnii minhu maa jahiltu. wazuqnii tilaa watahu aanaa-al laili wa athroofan nahaari. waj'alhu lii hujjatan yaa robbal 'aalamiina.

"Ya Allah, rahmatilah aku dengan Al Qur'an yang agung, jadikanlah ia bagiku cahaya petunjuk rahmat. Ya Allah, ingatkanlah apa yang telah aku lupa dan ajarkan kepadaku apa yang tidak aku ketahui darinya, anugerahkanlah padaku kesempatan membacanya pada sebagian malam dan siang, jadikanlah ia hujjah yang kuat bagiku, wahai Tuhan seru sekalian alam."

Keutamaan membaca Al Quran

Sabda Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa salam:

مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لاَ أَقُولُ الم حرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلاَمٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ

“Siapa yang membaca satu huruf dari Al Quran maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan semisalnya dan aku tidak mengatakan “alif lam mim” satu huruf akan tetapi Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim satu huruf” ( HR Tirmidzi)

مَنْ قَرَأَ بِمِائَةِ آيَةٍ فِى لَيْلَةٍ كُتِبَ لَهُ قُنُوتُ لَيْلَةٍ

“Siapa yang membaca 100 ayat pada suatu malam dituliskan baginya pahala shalat sepanjang malam” ( HR. Ahmad )

 Hal Ini dicontohkan langsung oleh Nabi Shallallahu ’alaihi wa salam. Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu,

أن جبريل كان يعْرضُ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْقُرْآنَ كُلَّ عَامٍ مَرَّةً ، فَعرضَ عَلَيْهِ مَرَّتَيْنِ فِي الْعَامِ الَّذِي قُبِضَ فيه

“Dahulu Jibril mendatangi dan mengajarkan Al-Qur’an kepada Nabi shalallahu ‘alayhi wa sallam setiap tahun sekali (pada bulan ramadhan).

Pada tahun wafatnya Rasulullah shalallahu ‘alayi wasallam Jibril mendatangi dan mengajarkan Al-Qur’an kepada beliau sebanyak dua kali (untuk mengokohkan dan memantapkannya)” ( HR. Bukhari ).

Adab Dalam Berdoa

Adab dalam berdoa dalam Islam adalah hal yang sangat penting untuk diperhatikan agar doa kita lebih berpeluang dikabulkan oleh Allah SWT.

Adab-adab ini bersumber dari petunjuk Al-Qur'an dan sunnah Nabi Muhammad SAW.

Berikut adalah penjelasan mengenai adab berdoa sesuai Al-Qur'an dan hadits:

1. Ikhlas dan Yakin

Ikhlas karena Allah: Niatkanlah doa hanya kepada Allah semata, bukan kepada selain-Nya. Ini adalah syarat utama diterimanya ibadah, termasuk doa. Allah berfirman dalam QS. Al-Bayyinah: 5:

"...padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus..."
Yakin akan dikabulkan: Berdoalah dengan keyakinan penuh bahwa Allah Maha Mendengar dan pasti akan mengabulkan doa. Keraguan dalam berdoa adalah hal yang tidak disukai. Rasulullah SAW bersabda:

"Berdoalah kepada Allah dalam keadaan yakin akan dikabulkan, dan ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai lagi tidak serius." (HR. Tirmidzi)

2. Memuji Allah dan Bershalawat kepada Nabi

Memuji Allah (Tahmid): Mulailah doa dengan memuji dan mengagungkan nama Allah, karena Dia adalah Dzat yang Maha Mulia. Ini menunjukkan pengakuan akan kebesaran-Nya sebelum kita memohon.

Bershalawat kepada Nabi SAW: Setelah memuji Allah, dianjurkan untuk bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Shalawat adalah bentuk penghormatan dan kecintaan kepada Rasulullah, dan ini menjadi sebab doa lebih mudah diangkat ke langit.

"Apabila kalian berdoa, hendaknya dia memulai dengan memuji dan mengagungkan Allah, kemudian bershalawat kepada Nabi SAW. Kemudian berdoalah sesuai kehendaknya." (HR. Tirmidzi)

3. Merendah Diri dan Penuh Kekhusyukan

Berdoa dengan rendah hati (tadharru'): Tunjukkanlah kerendahan hati dan kehinaan diri di hadapan Allah yang Maha Kuasa. Doa adalah bentuk pengakuan bahwa kita lemah dan sangat membutuhkan pertolongan-Nya. Allah berfirman dalam QS. Al-A'raf: 55:

"Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas."
Suara yang lembut: Berdoalah dengan suara yang lirih, tidak perlu berteriak-teriak. Allah Maha Dekat dan Maha Mendengar, bahkan bisikan hati.

4. Mengangkat Tangan dan Menghadap Kiblat

Mengangkat kedua tangan: Ini adalah salah satu adab yang sangat dianjurkan (sunnah). Mengangkat tangan saat berdoa menunjukkan kerendahan hati dan harapan yang besar kepada Allah, seolah-olah menadahkan tangan untuk menerima karunia-Nya. Rasulullah SAW bersabda:

"Sesungguhnya Allah Maha Pemalu lagi Maha Pemurah, Dia malu kepada hamba-Nya yang mengangkat kedua tangannya kepada-Nya, lalu Dia mengembalikannya dalam keadaan kosong (tidak dikabulkan)." (HR. Tirmidzi)

Menghadap kiblat: Menghadap kiblat saat berdoa juga merupakan adab yang baik, karena kiblat adalah arah yang mulia bagi umat Islam.

5. Memperhatikan Kondisi dan Waktu yang Mustajab

Berdoa bisa dilakukan kapan saja, namun terdapat waktu-waktu dan kondisi tertentu yang lebih utama, di antaranya:

Saat sujud dalam shalat.
Antara adzan dan iqamah.
Di sepertiga malam terakhir.
Pada hari Jumat (terutama di waktu-waktu tertentu).
Saat hujan turun.
Ketika berpuasa atau saat berbuka.
Dalam perjalanan (musafir).
Doa orang yang terzalimi.

6. Doa yang Baik dan Berulang-ulang

Tidak meminta hal yang buruk atau dosa: Doa yang dipanjatkan haruslah berisi kebaikan, tidak mengandung unsur dosa, memutuskan silaturahmi, atau kezaliman.

Mengulang doa tiga kali: Dianjurkan untuk mengulang permohonan yang penting sebanyak tiga kali, sebagai tanda kesungguhan dan keinginan yang kuat.

7. Hindari Sifat Tergesa-gesa

Jangan terburu-buru dan merasa putus asa jika doa tidak langsung terkabul. Rasulullah SAW melarang hal tersebut.

"Akan dikabulkan doa salah seorang di antara kalian, selama dia tidak tergesa-gesa dengan mengatakan: 'Aku sudah berdoa tapi tidak juga dikabulkan'." (HR. Bukhari dan Muslim)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun ManadoThreads Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Baca juga: Polda Sulut Tetapkan 7 Tersangka Kasus KM Barcelona, Akademisi Soroti Peran KSOP: Izin dari Mereka

 

Berita Terkini