TRIBUNMANADO.CO.ID - Di dalam kitab suci Al Quran ada banyak doa-doa yang diamalkan oleh para Nabi dan Rasul Allah terdahulu.
Di antaranya amalan doa yang dibaca atau dimalkan Nabi Syuaib AS.
Nabi Syuaib AS sendiri merupakan salah satu dari 25 Nabi Allah yang wajib diketahui umat Islam.
Nabi Syuaib AS ini diutus Allah kepada Kaum Madyan.
Ia diutus untuk mengajak penduduk Madyan menjadi kaum yang beriman dan meninggalkan kebiasaan buruk mereka.
Diketahui, Kaum Madyan ini adalah kaum yang sangat hobi menipu lagi membangkang.
Alkisah dengan penuh kesabaran Nabi Syu'aib mengajak Kaum Madyan agar melakukan hal yang benar sesuai perintah Allah.
Namun alih-alih ajakan Nabi Syu'aib tersebut didengarkan, mereka malah mengejek dan menghina Nabi Allah tersebut.
Walhasil turunlah murka Allah terhadap mereka.
Allah lalu memberikan Kaum Madyan itu azab berupa badai panas, awan hitam hingga gempa bumi yang membinasakan mereka.
Nah dalam kepasrahannya, Nabi Syuaib berdoa kepada Allah, memohon agar diberi keputusan yang baik.
Berikut doa Nabi Syuaib, dia memohon keputusan yang baik:
Doa Nabi Syu’aib mohon diberi keputusan yang baik
رَبَّنَا ٱفْتَحْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ قَوْمِنَا بِالْحَقِّ وَأَنتَ خَيْرُ ٱلْفٰتِحِينَ
Robbanaftah bainanaa wa baina qouminaa bilhaqqi wa anta khoirul faatihiin
”Ya Tuhan kami, berilah keputusan antara kami dan kaum kami dengan yang hak (adil) dan Engkaulan Pemberi keputusan yang sebaik-baiknya.” (QS. Al-A’raf : 89).
Adab Dalam Berdoa
Adab dalam berdoa dalam Islam adalah hal yang sangat penting untuk diperhatikan agar doa kita lebih berpeluang dikabulkan oleh Allah SWT.
Adab-adab ini bersumber dari petunjuk Al-Qur'an dan sunnah Nabi Muhammad SAW.
Berikut adalah penjelasan mengenai adab berdoa sesuai Al-Qur'an dan hadits:
1. Ikhlas dan Yakin
Ikhlas karena Allah: Niatkanlah doa hanya kepada Allah semata, bukan kepada selain-Nya. Ini adalah syarat utama diterimanya ibadah, termasuk doa. Allah berfirman dalam QS. Al-Bayyinah: 5:
"...padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus..."
Yakin akan dikabulkan: Berdoalah dengan keyakinan penuh bahwa Allah Maha Mendengar dan pasti akan mengabulkan doa. Keraguan dalam berdoa adalah hal yang tidak disukai. Rasulullah SAW bersabda:
"Berdoalah kepada Allah dalam keadaan yakin akan dikabulkan, dan ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai lagi tidak serius." (HR. Tirmidzi)
2. Memuji Allah dan Bershalawat kepada Nabi
Memuji Allah (Tahmid): Mulailah doa dengan memuji dan mengagungkan nama Allah, karena Dia adalah Dzat yang Maha Mulia. Ini menunjukkan pengakuan akan kebesaran-Nya sebelum kita memohon.
Bershalawat kepada Nabi SAW: Setelah memuji Allah, dianjurkan untuk bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Shalawat adalah bentuk penghormatan dan kecintaan kepada Rasulullah, dan ini menjadi sebab doa lebih mudah diangkat ke langit.
"Apabila kalian berdoa, hendaknya dia memulai dengan memuji dan mengagungkan Allah, kemudian bershalawat kepada Nabi SAW. Kemudian berdoalah sesuai kehendaknya." (HR. Tirmidzi)
3. Merendah Diri dan Penuh Kekhusyukan
Berdoa dengan rendah hati (tadharru'): Tunjukkanlah kerendahan hati dan kehinaan diri di hadapan Allah yang Maha Kuasa. Doa adalah bentuk pengakuan bahwa kita lemah dan sangat membutuhkan pertolongan-Nya. Allah berfirman dalam QS. Al-A'raf: 55:
"Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas."
Suara yang lembut: Berdoalah dengan suara yang lirih, tidak perlu berteriak-teriak. Allah Maha Dekat dan Maha Mendengar, bahkan bisikan hati.
4. Mengangkat Tangan dan Menghadap Kiblat
Mengangkat kedua tangan: Ini adalah salah satu adab yang sangat dianjurkan (sunnah). Mengangkat tangan saat berdoa menunjukkan kerendahan hati dan harapan yang besar kepada Allah, seolah-olah menadahkan tangan untuk menerima karunia-Nya. Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya Allah Maha Pemalu lagi Maha Pemurah, Dia malu kepada hamba-Nya yang mengangkat kedua tangannya kepada-Nya, lalu Dia mengembalikannya dalam keadaan kosong (tidak dikabulkan)." (HR. Tirmidzi)
Menghadap kiblat: Menghadap kiblat saat berdoa juga merupakan adab yang baik, karena kiblat adalah arah yang mulia bagi umat Islam.
5. Memperhatikan Kondisi dan Waktu yang Mustajab
Berdoa bisa dilakukan kapan saja, namun terdapat waktu-waktu dan kondisi tertentu yang lebih utama, di antaranya:
Saat sujud dalam shalat.
Antara adzan dan iqamah.
Di sepertiga malam terakhir.
Pada hari Jumat (terutama di waktu-waktu tertentu).
Saat hujan turun.
Ketika berpuasa atau saat berbuka.
Dalam perjalanan (musafir).
Doa orang yang terzalimi.
6. Doa yang Baik dan Berulang-ulang
Tidak meminta hal yang buruk atau dosa: Doa yang dipanjatkan haruslah berisi kebaikan, tidak mengandung unsur dosa, memutuskan silaturahmi, atau kezaliman.
Mengulang doa tiga kali: Dianjurkan untuk mengulang permohonan yang penting sebanyak tiga kali, sebagai tanda kesungguhan dan keinginan yang kuat.
7. Hindari Sifat Tergesa-gesa
Jangan terburu-buru dan merasa putus asa jika doa tidak langsung terkabul. Rasulullah SAW melarang hal tersebut.
"Akan dikabulkan doa salah seorang di antara kalian, selama dia tidak tergesa-gesa dengan mengatakan: 'Aku sudah berdoa tapi tidak juga dikabulkan'." (HR. Bukhari dan Muslim)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado, Threads Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Baca juga: Polda Sulut Tetapkan 7 Tersangka Kasus KM Barcelona, Akademisi Soroti Peran KSOP: Izin dari Mereka