Selain pembiayaan layanan di puskesmas dan rumah sakit daerah, program ini juga mencakup subsidi obat esensial dan biaya tindakan medis dasar.
Meski baru berjalan, tingkat pemanfaatan di lapangan masih rendah.
Di Kotamobagu misalnya, baru sekitar 20 persen masyarakat sasaran yang memanfaatkan layanan kesehatan gratis tersebut.
Faktor keterbatasan sosialisasi, keraguan masyarakat, dan belum optimalnya integrasi dengan fasilitas kesehatan menjadi kendala utama.
Pemerintah pusat dan daerah kini dituntut mempercepat perluasan informasi agar manfaat program benar-benar dirasakan kelompok masyarakat paling rentan.
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado, Threads Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Baca juga: Fakta-Fakta Orang Tua Murid Aniaya Guru di Belang Mitra: Korban kena Tampar di Kepala