Setelah transaksi tersebut, saldo di rekening Putri hanya tersisa Rp92 ribu saja.
“Dari pihak bank menjelaskan transferan itu terjadi pada Jumat (8/8/2025) sekira pukul 01.00 WIB dini hari,” ujar Toni RM.
Tragisnya, hanya beberapa jam setelah transfer itu dilakukan, Putri sudah tidak bisa dihubungi lagi.
Pada sore hari, ayah Putri sempat meminta anaknya mengambil uang untuk kebutuhan tertentu, namun Putri mengaku tidak bisa menarik uang karena agen bank yang biasa ia gunakan tidak berfungsi.
Padahal, kenyataannya uang tersebut telah berpindah ke rekening Bripda Alvian sejak dini hari.
Sekitar pukul 20.00 WIB pada malam harinya, komunikasi dengan Putri benar-benar terputus.
“Pada jam yang sama, ibunya di Hong Kong juga menghubungi Putri tapi ditolak teleponnya, kuat kemungkinan Putri bingung karena uangnya sejak dini hari itu sudah ditransfer ke atas nama Bripda Alvian Maulana Sinaga,” kata Toni.
Keesokan paginya, warga sekitar kos dikejutkan dengan penemuan jasad Putri dalam kondisi gosong akibat luka bakar.
Peristiwa ini membuat keluarga korban sangat terpukul, terlebih sang ibu yang masih berada di Hong Kong.
Kasus ini pun menimbulkan kemarahan masyarakat karena diduga dilakukan oleh seorang aparat kepolisian.
Toni RM meyakini motif utama dari pembunuhan ini tidak jauh dari persoalan keuangan.
“Tapi kalau saya menduga, motifnya ini sepertinya cekcok karena uang,” tegas Toni.
Hingga kini, Bripda Alvian Maulana Sinaga masih berstatus buron dan belum berhasil diamankan oleh pihak kepolisian.
Publik berharap aparat segera menangkap pelaku agar misteri di balik kasus ini bisa terungkap sepenuhnya.
Toni RM menegaskan, “Kebenaran motif ini bisa terungkap jika polisi sudah berhasil menangkap Bripda Alvian Maulana Sinaga yang sekarang buron.”