Pembunuhan di Indramayu

Akhirnya Terungkap Bripda Alvian Menghilang Usai Diduga Bunuh Pacarnya, Sudah Dipecat dan Jadi DPO

Editor: Alpen Martinus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PACAR - Bripda Alvian Maulana Sinaga (kanan) dan foto Putri Apriyani semasa hidup.Bripda Alvian meghilang dan kini menjadi buronan.

Toni menjelaskan, uang sebesar Rp32 juta tercatat masuk ke rekening Alvian dari rekening Putri pada Jumat (8/8/2025) sekitar pukul 01.00 dini hari.

Transaksi mencurigakan tersebut diketahui setelah pihak keluarga memperoleh rekening koran milik Putri dari pihak bank.

Toni RM mengatakan bahwa dirinya baru saja menerima rekening koran tabungan Putri dari ayah kandung korban yang bertindak sebagai ahli waris sah.

Dari dokumen itu terlihat jelas adanya perpindahan dana dalam jumlah besar yang dilakukan hanya beberapa jam sebelum kematian Putri.

Pemindahan uang itulah yang kemudian diduga kuat sebagai motif terjadinya pembunuhan tragis tersebut.

Esok harinya, atau Sabtu pagi, Putri ditemukan dalam kondisi mengenaskan di dalam kamar kosnya.

Hal ini membuat dugaan motif keuangan semakin menguat karena waktu kejadian yang begitu berdekatan.

Desa Singajaya, lokasi kos tempat Putri ditemukan tewas, sebenarnya hanya berjarak sekitar 3,1 kilometer dari pusat Kota Indramayu.

Dengan jarak sedekat itu, lokasi kejadian sebenarnya tidak jauh pula dari kantor Polres Indramayu tempat Bripda Alvian berdinas, yakni sekitar 3,4 kilometer saja.

Waktu tempuh keduanya hanya sekitar sembilan menit dengan menggunakan mobil, baik melalui Jalan Jenderal Sudirman maupun lewat Jalan Gatot Subroto.

Kedekatan lokasi ini membuat publik semakin heran bagaimana seorang anggota polisi bisa melakukan tindakan keji di wilayah yang sangat dekat dengan markas kepolisian.

Putri Apriyani sendiri diketahui merupakan warga Desa Rambatan Wetan, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu.

Sebelum uang itu berpindah ke rekening Bripda Alvian, ibu Putri yang bekerja sebagai TKW di Hong Kong sempat mengirim sejumlah uang kepada anaknya.

Dana tersebut dikirim untuk keperluan menggadaikan sawah keluarga mereka di Indramayu.

Menurut catatan, pengiriman pertama dilakukan pada 4 Agustus 2025 sebesar Rp16,5 juta.

Halaman
1234

Berita Terkini