Para prajurit di TNI AU mengenal Marsma Fajar sebagai sosok yang memiliki dedikasi tinggi.
Ia juga berperan penting dalam sejarah TNI AU.
Menurut Suadnyana, Fajar pernah terlibat dalam peristiwa udara dengan pesawat F/A-18 Hornet Angkatan Laut Amerika Serikat di langit Bawean tahun 2003.
"TNI AU menyampaikan dukacita yang mendalam atas peristiwa ini. Semangat, keteladanan, dan pengabdian beliau akan senantiasa menjadi inspirasi bagi generasi penerus dalam menjaga langit Indonesia," ujar Marsma TNI I Nyoman Suadyana.
Sosok Fajar di Mata Sahabat
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto datang melayat Marsma TNI Fajar Adriyanto yang disemayamkan di rumah duka di Kompleks TNI AU Triloka, Pancoran, Jakarta Selatan, pada Minggu malam.
Agus matanya merah dan berkaca-kaca saat keluar dari rumah duka.
Ia mengungkapkan, Marsma Fajar dan dirinya adalah teman dekat saat masih menimba ilmu di Sekolah Staf dan Komando TNI AL (Seskoal).
Ia tak banyak berbicara soal kedekatan mereka, hanya menyampaikan doa agar sahabatnya beristirahat dengan tenang.
“Kami sekolah bareng waktu Seskoal TNI, 2014-2015, mudah-mudahan amal baik beliau diterima oleh Allah SWT dan diterima di sisi-Nya,” tutur dia dengan suara pelan.
Selama mengenal Marsma Fajar, satu hal yang paling ia ingat adalah senyuman yang tak pernah luput dari wajah sahabatnya itu.
Kata Agus, Fajar selalu tersenyum sekalipun sedang menghadapi masalah.
Seketika bibir Agus melengkung ke atas saat mengingat senyuman Marsma Fajar.
“Beliau itu senyum terus, selalu senyum. Mudah-mudahan terbaik untuk beliau,” tutur dia.
Sedangkan, Kepala Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus, Aries Marsudiyanto pun mengungkapkan hal serupa.
Tak hanya murah senyum, Marsma Fajar juga sering mengumbar tawa.