Kecelakaan di Minahasa Selatan

Detik-detik Kecelakaan Maut di Popontolen Minsel yang Tewaskan Seorang Ibu

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KECELAKAAN MINSEL: Kolase foto. Peristiwa kecelakaan lalu lintas terjadi di depan SD Negeri Popontolen, Kecamatan Tumpaan, Minahasa Selatan, Sulawesi Utara (Sulut), Senin (4/8/2025) menyebabkan korban jiwa. Seorang wanita meninggal sementara anaknya korban luka dirawat di rumah sakit.

TRIBUNMANADO.CO.ID – Seorang ibu meninggal dunia dalam kecelakaan yang terjadi di depan SD Negeri Popontolen, Kecamatan Tumpaan, Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), Sulawesi Utara, pada Senin (4/8/2025) pagi.

Korban bernama Devi Paulus (42), sedangkan anak perempuannya, Putri, mengalami luka-luka.

Kasat Lantas Polres Minsel, Iptu Luster Simanjuntak, menjelaskan kejadian itu terjadi sekitar pukul 07.15 Wita.

Saat itu mobil Toyota Innova warna putih DB 1401 AZ yang dikendarai saudara Roni Gobel bergerak dari arah Manado menuju Gorontalo.

Namun sesampainya di depan SD Negeri Popontolen, mobil tersebut kehilangan kendali dan menabrak lima motor yang sedang parkir.

"Saat itu korban Devi Diana Paulus dan anaknya Putri Tambuwun sedang di atas motor. Mereka belum masuk ke dalam sekolah karena sedang upacara dan mereka terlambat," jelasnya.

Ia menambahkan, kedua korban tiba-tiba ditabrak dari belakang oleh mobil tersebut.

"Warga yang ada di lokasi langsung melarikan kedua korban ke rumah sakit, namun di tengah jalan Devi meninggal dunia," tutur Iptu Luster.

Dari pemeriksaan awal, pengemudi mobil diduga mengantuk saat berkendara.

"Ini baru dugaan sementara, kita masih terus melakukan penyelidikan," pungkasnya.

Sementara itu, kondisi Putri Tambuwun, anak korban, dikabarkan sudah membaik.

Rencananya, ia akan dipulangkan hari ini ke rumahnya di Popontolen.

Hal ini dibenarkan oleh ayah Putri, Stenly.

"Kondisi Putri sudah membaik, ini sudah sadar. Ade hanya mengalami luka di bagian kepala," ujar Stenly saat ditemui Tribun Manado.

Menurut Stenly, Putri sangat ingin bertemu dengan ibunya.

"Putri terus memanggil nama ibunya, dia ingin bertemu dengan ibunya. Jadi saya sudah minta ke dokter malam ini kita harus pulang karena saya ingin Putri bertemu untuk terakhir kalinya dengan ibunya," ungkapnya.

Saksi Mata Ungkap Detik-detik Kecelakaan

Riona, salah satu warga sekitar, menyaksikan langsung kejadian nahas yang menimpa Devi Paulus dan anaknya.

Saat diwawancarai di lokasi sekitar pukul 4 sore, Riona memberikan informasi tambahan soal peristiwa tersebut.

“Saat itu korban dan anaknya duduk di atas motor. Mereka ada di gerbang luar sekolah karena terlambat. Di dalam sedang upacara,” ujarnya.

Tiba-tiba, sebuah mobil dari arah Desa Lelema menuju Amurang melaju dan menabrak ibu-anak yang berada di depan gerbang sekolah.

Tak hanya itu, lima sepeda motor yang sedang terparkir ikut terseret dan rusak akibat hantaman keras mobil tersebut. Pagar sekolah juga tampak rusak berat, bahkan beberapa bagian roboh.

“Kami lihat mobil itu langsung hantam pagar dan motor. Korban langsung terpental. Anak dan ibunya kena semua,” kata Riona.

Warga yang berada di sekitar lokasi segera mengevakuasi kedua korban ke rumah sakit. 

Namun, nyawa Devi tak tertolong.

Ia meninggal di perjalanan, sementara anaknya sempat selamat dan kini dirujuk ke RSUP Prof Kandou Malalayang, Kota Manado, untuk penanganan lebih lanjut.

Menurut informasi dari pihak kepolisian, pengendara mobil tersebut diduga mengantuk saat kejadian.

Namun, Riona menyebut ada kemungkinan penyebab lain. Beberapa pengendara dari arah berlawanan sempat memberi kode lampu ke arah mobil sebelum kejadian.

“Mereka (pengendara dari arah berlawanan) bilang sempat lihat sopirnya menunduk. Sepertinya dia lagi main HP sambil menyetir,” ujarnya menduga.

Menurutnya, sopir tidak memperhatikan jalan, dan laju kendaraan cukup tinggi saat mendekati gerbang sekolah.

Di lokasi kejadian, sejumlah serpihan motor masih terlihat berserakan. Namun, kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan sudah tidak berada di tempat.

Keluarga Kenang Sosok Deivi Paulus: Ceria dan Pekerja Keras

Kepergian Deivi Paulus, korban kecelakaan lalu lintas di depan SD Negeri Popontolen, menyisakan duka yang mendalam bagi keluarganya.

Sepupu korban, Lourie Paulus, mengenang Deivi sebagai pribadi yang supel dan sangat dekat dengan seluruh anggota keluarga.

"Ia orang yang ringan tangan. Suka membantu dan rajin berkunjung ke keluarga," ujar Lourie saat ditemui di rumah duka, Jalan Pekuburan, Desa Popontolen, Senin (4/8/2025) sore.

Menurut Lourie, Deivi dikenal sebagai sosok yang selalu ceria dan membawa suasana hangat saat berkumpul bersama keluarga.

"Ia tidak pernah mengeluh. Selalu tampil ceria dan senang berbagi," tambahnya.

Kenangan serupa disampaikan Serly Paulus, anggota keluarga lainnya.

Ia menyebut Deivi sebagai wanita tangguh dan pekerja keras.

"Dia membesarkan empat anak bersama sang suami. Beliau juga jualan kue dan punya warung sendiri," ujar Serly.

Meski hidup sederhana, Deivi dikenal tak pernah mengeluh dan selalu bekerja keras demi keluarganya.

"Ada maksud Tuhan di balik semua ini. Kami percaya, Dia punya rencana yang lebih besar," tutup Serly dengan mata berkaca-kaca.

(Tribunmanado.co.id/Petrick Sasauw/Ferdi Guhuhuku)

Sumber:
- Artikel Tribunmanado berjudul Terungkap Kesaksian Warga Terkait Kecelakaan di Desa Popontolen Minsel, Diduga Main HP saat Menyetir
- Artikrl Tribunmanado berjudul Kronologi Kecelakaan Maut di Minsel Sulut, Ibu dan Anaknya Ditabrak Mobil, Diduga Sopir Ngantuk
- Artikel Tribunmanado berjudul Korban Lakalantas di Desa Popontolen Minsel, Deivi Paulus Dikenal Ceria dan Sosok Pekerja Keras

Berita Terkini