Kapal tersebut terlihat kosong. Hanya terdapat beberapa orang di atas kapal.
Ketika ditanya, mereka enggan memberikan keterangan lebih lanjut mengenai kondisi dan jadwal operasional kapal.
“Belum bisa berangkat,” ujar salah satu orang yang berada di atas kapal tersebut.
Tidak ada aktivitas bongkar muat ataupun antrean penumpang di dermaga tempat kapal itu bersandar.
Sementara itu, di sisi dermaga lain, suasana terlihat cukup ramai. Terpantau, dua kapal yang masih beroperasi, yakni KM Gregorius dan KM Saint Merry, tengah bersiap melakukan pelayaran.
Kedua kapal tersebut masing-masing memiliki tujuan berbeda. KM Gregorius diketahui akan menuju Kepulauan Talaud. Sementara KM Saint Merry melayani pelayaran ke wilayah Tahuna, Kepulauan Sangihe.
Salah satu penumpang, Ica, mengaku terdapat lonjakan jumlah penumpang pada kapal tujuan Talaud. Ia mengatakan kondisi di dalam kapal terasa padat, baik oleh penumpang maupun barang bawaan.
“Tadi di dalam kapal tujuan Talaud, cukup padat,” kata Ica ketika dimintai keterangan.
Menurutnya, selain penumpang, barang muatan yang dibawa juga cukup banyak. Meski terjadi kepadatan, Ica menyebut harga tiket masih sama. Kata dia, tiket ke Talaud dijual dengan harga Rp 330 ribu per orang. Sedangkan tiket ke Tahuna sebesar Rp 200 ribu per orang.
Ia berharap situasi ini tidak berdampak pada kenaikan harga tiket dalam waktu dekat.
Di area jembatan penghubung menuju kapal, terdapat tiga petugas dari Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) yang terlihat berjaga.
Mereka melakukan pemeriksaan tiket secara langsung. Petugas memeriksa tiket setiap orang yang hendak naik ke kapal. Mereka tampak sigap menjaga jalur keluar masuk penumpang.
Aktivitas boarding berjalan cukup tertib meskipun antrean terlihat mengular.
Saat ditanya mengenai kemungkinan kenaikan atau penyesuaian tarif, ketiga petugas tersebut enggan memberikan tanggapan. Mereka menyarankan agar pertanyaan diarahkan ke bagian penjualan tiket.
“Coba tanya di bagian penjualan tiket,” ucap salah satu petugas.