TRIBUNMANADO.CO.ID - Wilayah Severo-Kurilsk di Rusia Timur Jauh dilanda empat gelombang tsunami pada Rabu (30/7/2025), beberapa saat setelah gempa magnitudo 8,8 skala Richter yang mengguncang lepas pantai Semenanjung Kamchatka, Rusia, pada Rabu 30 Juli 2025.
Tsunami adalah serangkaian gelombang laut besar yang terjadi akibat perubahan mendadak di dasar laut.
Menurut USGS, magnitudo awal gempa adalah 8,7, kemudian dimutakhirkan menjadi 8,8 setelah data dikonfirmasi.
Gempa di Rusia ini tercatat memiliki kedalaman sekitar 20,7 kilometer, menurut data resmi dari USGS (United States Geological Survey).
Sejumlah laporan menyebutkan, angka 19,3 kilometer, angka 20,7 kilometer adalah yang paling konsisten dan dikonfirmasi oleh sumber seismik utama seperti USGS.
Gempa dangkal ini berpusat di lepas pantai Semenanjung Kamchatka, Rusia Timur.
Jenis gempa dangkal biasanya lebih terasa dan berpotensi besar memicu terjadinya tsunami.
Hempasan air laut dilaporkan terlempar hingga sejauh 200 meter ke daratan, memicu evakuasi massal penduduk ke dataran tinggi.
RIA Novosti melaporkan bahwa tsunami tersebut menghantam pesisir Severo-Kurilsk di wilayah Sakhalin beberapa saat setelah gempa utama terjadi di Samudra Pasifik.
Pernyataan Otoritas Russia
Wali Kota Severo-Kurilsk, Rusia, Alexander Ovsyannikov membenarkan peristiwa gempa dan tsunami yang sudah terjadi di wilayah tersebut.
“Hari ini terjadi gempa bumi dahsyat, dan setelah itu empat gelombang tsunami berlalu,” kata Wali Kota Severo-Kurilsk, Rusia, Alexander Ovsyannikov, melalui kanal Telegram resminya.
Ia menuturkan ombak mencapai 200 meter, namun kota tetap berada di zona aman.
Severo-Kurilsk berada sangat dekat dengan Jepang dibandingkan Moskow, karena letaknya di ujung timur Rusia, hanya dipisahkan oleh Laut Okhotsk dan Selat Kuril.
Severo-Kurilsk ke Jepang (Hokkaido) sekitar 1.000–1.200 kilometer, 2–3 jam naik pesawat.
Sementara Severo-Kurilsk ke Moskow sekitar 6.900–7.100 kilometer (udara), 9–14 jam naik pesawat, atau 11.300 kilometer lewat darat.