Hal penting lainnya, kata Susno, adalah menelusuri CCTV yang dolewati korban sebelum ke rooftop.
Hal ini untuk mengetahui kondisi korban sesungguhnya.
Kalau saat ini polisi belum mempublikasikan CCTV itu, menurut Susno hal itu masih dibutuhkan untuk penyelidikan.
"Analisa perlu ketenangan, tapi percaya lah itu akan dibuka demi transparansi penyelidikan perkara ini," tukasnya.
Benda Lain yang Bisa Kuak Penyebab Kematian
Selain dua tas yang ditinggal Arya Daru Pangayunan di rooftop gedung Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), barang ini juga menjadi kunci mengungkap penyebab kematian sang diplomat.
Barang ini adalah ponsel milik Arya Daru yang hingga kini belum ditemukan keberadaannya.
Arya Daru diketahui masih menggunakan ponselnya di malam kejadian, Senin (7/7/2025) pukul 21.00 WIB.
Saat itu, dia masih menghubungi sang istri saat berbelanja di sebuah mal.
Namun setelah itu sang istri tidak bisa menghubungi lagi sampai akhirnya Arya Daru ditemukan tewas dalam kondisi terlilit lakban di kamar kosnya, Jalan Gondangdia, Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, esok harinya.
Kabar hilangnya ponsel Arya Daru dibenarkan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi di Polda Metro Jaya, Kamis (24/7/2025).
“Belum (ditemukan ponsel ADP),” ujar Kombes Ade Ary Syam Indradi.
Meski keberadaan ponsel ADP belum diketahui, kata Ade Ary, bukan berarti polisi menemukan hambatan dalam proses penyelidikan kasus kematian sang diplomat.
“Tadi kami sampaikan, kami tidak menemui hambatan dalam proses ini,” tegas dia.
Terpisah, Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Mohammad Choirul Anam juga membenarkan bahwa polisi belum menemukan ponsel milik ADP.
Hal tersebut diketahui setelah Anam bersama tim Kompolnas menyambangi Polda Metro Jaya pada Selasa (22/7/2025) untuk meminta penjelasan tentang kematian ADP.