Sebelum tewas, ADP terekam CCTV berada di rooftop Gedung Kemenlu selama 1 jam 26 menit.
Saat itu, ia membawa sebuah tas ransel dan kantong belanja.
Namun, saat turun dari rooftop, ia terlihat tak membawa kedua benda tersebut.
Tas ransel itu ditemukan sehari setelah dia ditemukan tewas di indekosnya di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025).
"Tim penyelidik langsung mencari dan menemukan tas itu di atas. Di lantai 12, di samping tangga lantai 12," ujar Reonald.
Selain itu, hingga saat ini, ponsel ADP juga belum ditemukan.
Ditemukannya rekam medis ini memunculkan spekulasi kalau Arya sedang mengidap suatu penyakit.
Namun, mengenai penyakit apa yang sedang diidap Arya sebelum meninggal, masih belum dijelaskan oleh polisi.
Analisis Mantan Kabareskrim
Mantan Kabareskrim, Komjen (purn) Susno Duadji, mengungkapkan bahwa tas tersebut menjadi kunci mengungkap penyebab kematian Arya Daru.
Selain isi tas, penyebab Arya Daru tidak turun membawa tas itu juga akan menjadi fakta penting.
"Mengapa (tas) tidak dibawa turun. Apakah saat turun sudah dalam keadaan lemah, tidak mampu mengingat apa-apa, sehingga dua barang berharga itu tertinggal," katanya.
Jika hal itu terjadi, menurut Susno, bisa jadi korban sudah ada upaya-upaya untuk dihilangkan jiwanya sebelum masuk kamar kos.
"Bisa saja korban diberi sesuatu atau yang mengakibatkan dia lemah, sehingga dia lupa. Itu akan terjawab dengan kedua barang tersebut," katanya.
Dan, lanjut Susno, akan terjawab juga seandainya korban sebelum masuk kamar sudah menenggak obat atau diracun oleh seseorang, dari hasil otopsi.
"Ada tidaknya racun di dalam tubuh korban," katanya.