"Saya kecewa karena perlengkapan safety kurang, kita penumpang berebutan mengambil pelampung, untung suami saya dapat 2 pelampung namun satu diberikan ke penumpang lain" kata Evi.
Evi mengaku tidak melihat ABK atau Nahkoda KM Barcelona saat proses menyelamatkan diri.
Evi Tolong Anak yang Tidak Menggunakan Pelampung
Saat akan melompat ada anak yang minta tolong karena tidak menggunakan pelampung.
"Saya dan suami menyelamatkan satu anak karena tidak ada pelampung" lanjut Evi.
Saat berada di laut anak tersebut digendong, anak itu juga meminta agar tidak di lepas.
"Jadi anak itu kita gendong, dan sambil ketakutan anak itu minta agar tidak melepasnya" kata Evi.
Hingga akhirnya mereka diselamatkan oleh kapal nelayan.
Kejadian ini membuat Evi syok dan trauma, apalagi sempat terapung di laut sekira 2 jam sebelum diselamatkan.
Harapan Evi, kapal penumpang itu harus lebih safety lagi dan kiranya ada ganti rugi karena kerugian yang dialami cukup besar, barang-barang seperti laptop ada dua dan hanphone tidak terselamatkan.
"Saya syok dan trauma, selama dua jam terapung di laut. Harapan saya alat keselamatan di kapal agar lebih diperhatikan lagi, misal seperti sedia alat pelampung di setiap ruangan agar jika terjadi hal tak diinginkan para penumpang tidak berebut" ucap Evi.
"Berharap bisa mendapat ganti rugi untuk semua korban" tutup Evi.
ABK Lebih Dulu Melompat
Hal itupun membuat penumpang kecewa.
Mereka kecewa dengan kesigapan anak buah kapal (ABK) saat terjadi insiden terbakarnya KM Barcelona 5.
Pasalnya, mereka tidak diberikan life jacket saat terjadi kebakaran kapal.
"Saya tidak diberikan life jacket, tetapi karena tahu berenang sehingga bisa bertahan sampai ada nelayan yang bantu evakuasi," ujar seorang penumpang bernama Supriadi, Senin (22/7/2025).