Katanya pula, harga terdongkrak karena distributor harus mengambil stok dari luar. Otomatis harga naik karena ada biaya transportasi.
Ia membeberkan hasil turun lapangan, banyak irigasi di titik-titik produksi padi rusak sehingga pengairan tidak maksimal.
"Mereka bilang, ibu bagaimana torang mo batanam sementara irigasi rusak. Belum lagi mereka sulit mendapatkan pupuk," katanya.
Politisi asal Bolmong Raya ini berharap Pemprov Sulawesi Utara tanggap terkait persoalan klasik pertanian ini. "Paling utama, irigasi, pupuk dan bibit unggul," jelasnya.(ndo)