"Kalau mendengar penjelasan pihak RSUP, sepertinya ada keterangan berbeda-beda. Tidak boleh RS pilih-pilih untuk melayani," ungkap mantan Bupati Minahasa ini.
Stella Runtuwene menambahkan, seharusnya manajemen RS mengedukasi pasien ketika ada alat yang rusak.
Demikian juga manakala ada alat rusak, harus ada SOP segera diganti.
"Jangan seperti yang terjadi pada Gabriel ini. Sudah viral dulu baru saling lempar tanggung jawab," katanya.
Menanggapi yang diutarakan dalam RDP, Plt Direktur Operasional Layanan RSUP Kandou, dr Wega Sukanto atas nama manajemen meminta maaf kepada keluarga Gabriel Sineleyan.
Baca juga: Kisah Warga Sulawesi Utara yang Pernah Bekerja di Kamboja: Sibuk Cari Kerja, Adu Nasib di Pabrik
Baca juga: Harga Rica di Manado Turun, Berikut Daftar Harga Bapok Senin, 16 Juni 2025
"Kami bertekad melakukan perubahan, meningkatkan layanan. Terima kasih atas masukan dan saran," ujar Wega.
Sementara Plt Direktur SDM Pendidikan dan Penelitian RSUP Kandou, Ns Suwandi Luneto SKep MKes menyatakan, pihaknya akan melakukan audit soal keluhan pelayanan tidak sesuai standar dari tenaga medis, baik dokter maupun perawat.
"Ketika ada data, bukti permukaan itu akan kita telusuri, audit keperawatan dan audit medik untuk dokter. Ini kesalahannya ringan atau berat, berdasarkan itu kita akan jatuhkan hukuman disiplin. Kami berterima kasih atas masukannya," ujarnya.(*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.