TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - DPRD Sulawesi Utara memanggil manajemen RSUP Prof RD Kandou Manado.
Rapat Dengar Pendapat (RDP) dipimpin Wakil Ketua DPRD Sulut, Stella Runtuwene yang didampingi Ketua dan Wakil Ketua Komisi IV, Vonny Paat dan Cindy Wurangian di ruang rapat serbaguna Gedung DPRD lantai tiga, Senin (16/6/2025).
RDP lintas komisi ini digelar menyusul viralnya keluhan keluarga pasien, Gabriel Sineletan, warga Teling, Manado yang meninggal di RSUP Kandou, 7 Juni 2025.
Gabriel meninggal karena tak mendapatkan perawatan yang seharusnya.
Ketiadaan alat operasi saraf yang rusak diduga menjadi penyebab nyawa pemuda itu tak tertolong.
Dalam pertemuan ini, keluarga Gabriel mengungkapkan pangkal keluh kesah mereka.
"Kami heran, ponakan kami masuk pertengahan April 2025, tapi alat operasi saraf dikatakan rusak 6 Mei. Saat alat ada, tidak bisa dipakai. Dua bulan anak ini di rumah sakit," kata perwakilan keluarga, Septi S.
Stella menegaskan, pihaknya menyesalkan sebab begitu banyak keluhan masyarakat terkait pelayanan di RSUP Kandou.
"Ini artinya perlu ada peningkatan kualitas pelayanan dimulai dari pembenahan manajemen pelayanan," kata srikandi Partai Nasdem ini.
Di sisi lain, Jeane Laluyan dari Fraksi PDIP menyoal keluhan warga soal biaya parkir di area RSUP.
"Manajemen harus punya empati. Bagaimana keluarga pasien berhari-hari dan harus terbeban dengan biaya parkir," jelas Laluyan, srikandi banteng asal Kota Manado.
Sementara itu, Cindy Wurangian mengungkapkan yang dibahas ini merupakan masalah klasik.
Kerap muncul keluhan masyarakat terhadap pelayanan di RSUP Kandou.
"Ini artinya apa? Ada pelayanan yang kurang baik. Sepertinya ini karena manajemen RSUP Kandou yang bobrok," kata politisi Golkar asal Bitung ini.
Politisi banteng lainnya, Roy Octavian Roring menambahkan, RSUP Kandou harus punya SOP layanan.