Banjir di Tondano

Ini Solusi Atasi Banjir Luapan Danau Tondano, BWS Sulawesi 1 Sudah Koordinasi dengan Gubernur & PLN

Penulis: Fernando_Lumowa
Editor: Ventrico Nonutu
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BANJIR - Air luapan Danau Tondano menggenangi rumah warga di Kelurahan Toulour, Kec Tondano Timur, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara (Minggu 18/5/2025) lalu. Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi 1 mengungkapkan, membuat pintu penguras di samping pintu air PLTA Tonsea Lama bisa jadi solusi mengatasi banjir luapan Danau Tondano. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Banjir luapan Danau Tondano sudah berlangsung lebih dari dua bulan. 

Kondisi ini disebabkan beragam faktor.

Masyarakat, khususnya para warga terdampak di sekitar danau berharap ada langkah solusi kongkrit mengatasi persoalan ekologi tersebut. 

Terkait hal ini, Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi 1 mengungkapkan, membuat pintu penguras di samping pintu air PLTA Tonsea Lama bisa jadi solusi mengatasi banjir luapan Danau Tondano. 

Kepala BWS 1 Sulawesi, Sugeng Herianto mengungkapkan, pintu penguras nantinya akan menjadi pengendali permukaan air. 

"Nantinya akan dibangun semacam sodetan, buat pintu air di sisi kiri pintu air yang ada. Ini akan menjadi pintu penguras," kata Sugeng kepada Tribunmanado.com, Kamis (5/6/2025). 

Nantinya, pintu penguras ini pola operasinya early release.

Ketika ada peringatan bakal ada hujan intensitas tinggi, pintu ini akan dibuka untuk menurunkan permukaan danau.

"Sehingga kapasitas danau bertambah, bisa menampung air lebih banyak saat musim hujan," ujarnya. 

Pola operasi early release sejatinya telah diterapkan di Waduk Kuwil Kawangkoan.

Misalnya pada saat curah hujan tinggi 21 Maret 2025 di Sulawesi Utara, BWS menerapkan pola kuras bendungan lebih dulu sebelum hari di mana diprediksi akan hujan lebat.

SOLUSI - Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi 1 Sugeng Harianto. BWS Sulawesi 1 mengungkap solusi untuk menangani banjir luapan Danau Tondano. (Tribun Manado/Fernando Lumowa)

BWS Sulawesi 1 telah berkoordinasi dengan Gubernur Sulawesi Utara dan PLN UID Suluttenggo sebagai pemilik Pintu Air Tonsea Lama. 

Rencana pembangunan pintu penguras itu sudah diusulkan ke PLN.

BUMN ini juga diminta menyusun Rencana Tahunan Operasi Waduk (RTOW) yang akan panduan pengoperasian pintu penguras. 

"Sebab selama ini pintu air hanya dioperasikan untuk kebutuhan PLTA," jelasnya. 

Selain itu, dijelaskan Sugeng, kapasitas pintu air eksisting tidak mampu untuk menurunkan permukaan air dalam kondisi seperti saat ini. 

Kapasitas pintu air yang dibangun sejak zaman kolonial (1928) hanya bisa membuang 34 meter kubik air per detik. 

Dengan bukaan seperti itu, dalam kondisi musim hujan saat ini diperlukan paling cepat 15 hari untuk menurunkan muka air setinggi 1 meter.

(TribunManado.co.id/Ndo)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Berita Terkini