Lodewyk Pusung: Satu dapur bisa menyerap sekitar 50 tenaga kerja. Jika ada 100 dapur, maka kita bisa menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar.
Bagaimana BGN memastikan makanan yang disajikan bergizi dan aman?
Lodewyk Pusung: Setelah dapur siap, kami kirimkan satu kepala dapur, dibantu oleh seorang ahli gizi dan seorang akuntan. Mereka bertanggung jawab atas pengawasan nutrisi. Mereka digaji oleh BGN, bukan pemilik dapur, dan akan berstatus P3K terlebih dahulu sebelum diproses menjadi ASN. Saat ini sudah ada 1.964 calon tenaga ahli, dan sekitar 1.300 sudah terpakai.
TM : Apa tantangan terbesar dalam distribusi MBG?
Lodewyk Pusung: Sejak mulai beroperasi pada 6 Januari 2025, ada beberapa kendala, termasuk kasus keracunan dan bahan makanan tidak layak. Kami menekankan kepada mitra dan kepala SPPG untuk sangat berhati-hati. Pengawasan bahan baku sangat penting. Misalnya, ayam yang tidak disimpan di kulkas bisa berbahaya. Jarak distribusi maksimal 20–25 menit agar makanan tetap segar. Namun, karena kepala SPPG hanya satu per dapur, kami butuh bantuan semua pihak, termasuk guru-guru di sekolah.
TM : Apa yang harus dilakukan agar kasus serupa tidak terulang?
Lodewyk Pusung: Kami berterima kasih kepada guru-guru yang tidak langsung membagikan makanan yang tidak layak. Ahli gizi harus memastikan bahan baku, termasuk daging, sayuran, dan minyak goreng yang harus diganti setiap 6 kali pemakaian. Seleksi bahan baku dan pengawasan adalah kunci utama.
TM : Masih ada 140 dapur yang perlu dibangun di Sulut. Bagaimana upaya BGN untuk mempercepat itu?
Lodewyk Pusung: Kami berterima kasih kepada Tribun Manado yang membantu menyampaikan informasi. Kami berharap mitra tertarik bergabung. Kalau ada informasi yang diragukan, silakan hubungi kami langsung melalui Tribun Manado. Saya pribadi siap dihubungi 24 jam.
TM : Bagaimana ibu hamil bisa mendapat manfaat dari MBG?
Lodewyk Pusung: Kepala SPPG akan mendata ibu hamil di wilayah layanan dapur. Dari sekitar 3.000 penerima, biasanya ada 5–10 persen ibu hamil dan bayi. Makanan akan diantar langsung. Ini bagian dari pengabdian demi generasi masa depan. Kami juga mendidik mereka selama 3 bulan dalam 55 lokasi di Indonesia.
TM : Apa harapan Bapak untuk pelaksanaan MBG di Sulut?
Lodewyk Pusung: Mari kita bersama-sama mendukung dan memperbanyak mitra untuk mendirikan dapur MBG. Mei hingga Agustus ini, kami membangun 1.542 dapur di seluruh Indonesia. Kami harap bupati dan wali kota bisa menyiapkan 3–5 lokasi karena BGN hanya bisa menyewa, tidak membeli lahan. Jangan percaya calo yang tidak bertanggung jawab. Mari sukseskan program makan bergizi gratis untuk anak-anak kita.