"Umumnya kasus-kasus tersebut adalah mengambil soal dengan berbagai macam cara dan sarana teknologi baik dengan perantara hardware dan/atau software (memakai HP, recording desktop dan lainnya) maupun cara konvensional serta melakukan remote desktop, dikerjakan oleh pihak lain di luar lokasi ujian," imbuhnya.
Di kesempatan itu, Eduart Wolok juga menyinggung dugaan bocornya soal UTBK yang ramai dibahas di medial sosial.
Menanggapi hal itu, panitia SNPMB mengatakan dugaan kebocoran soal tersebut merupakan soal-soal yang sudah keluar di sesi ujian sebelumnya.
Di sisi lain, panitia mengaku sudah menyiapkan paket soal dalam jumlah banyak.
Panitia SNPMB juga memastikan soal setiap sesi UTBK berbeda.
"Dugaan 'kebocoran' yang disebutkan di media sosial adalah soal-soal yang sudah keluar pada sesi-sesi sebelumnya."
"Panitia SNPMB sudah menyiapkan paket soal sejumlah sesi yang diselenggarakan dan berbeda untuk setiap sesinya kecuali soal-soal yang dipergunakan untuk penyetaraan," tandas Eduart Wolok.
(Tribunnews.com/Nurkhasanah)