Tribun Travel

Goa Larenggam: Jejak Perlawanan Masyarakat Lokal pada Kolonialisme Belanda di Ujung Utara Nusantara

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

WISATA: Gua Larenggam menjadi simbol perlawanan dan saksi bisu kekejaman penjajah Kolonialisme Belanda. Gua ini terletak di Desa Arangkaa, Kecamatan Gemeh, Kabupaten Talaud, Foto diambil oleh Tribunmanado.co.id pada Rabu (9/4/2025).

Akhir abad ke-19 menandai fase intensif ekspansi kolonial Belanda ke wilayah-wilayah timur Indonesia.

WISATA: Gua Larenggam menjadi simbol perlawanan dan saksi bisu kekejaman penjajah Kolonialisme Belanda. Gua ini terletak di Desa Arangkaa, Kecamatan Gemeh, Kabupaten Talaud, Foto diambil oleh Tribunmanado.co.id pada Rabu (9/4/2025). (Tribun Manado/Gryfid Talumedun)

Kepulauan Talaud, yang berada di perbatasan utara Nusantara, menjadi salah satu target militer Hindia Belanda.

Dengan puluhan kapal perang, tentara Belanda berupaya menundukkan kerajaan-kerajaan kecil di sana, termasuk Kerajaan Larenggam yang dipimpin oleh Raja Larenggam di Pulau Karakelang.

Raja Larenggam merupakan figur pemimpin lokal yang menolak tunduk pada kolonialisme.

Ketika Bremula, pemimpin militer Belanda, melakukan negosiasi dengan raja-raja kecil, Raja Larenggam memilih untuk menolak permintaan mereka, mempertahankan kedaulatan kerajaannya, dan menolak nasib serupa dengan wilayah-wilayah lain yang telah jatuh ke tangan Belanda.

Sayangnya, keputusan ini berujung pada tragedi.

Tentara Belanda menggempur wilayah Larenggam, membakar istana, dan membunuh Raja, Permaisuri, serta keluarga kerajaan.

Para panglima kerajaan yang tertangkap kemudian dipenjara dan dibantai dalam sebuah gua yang kini dikenal sebagai Gua Larenggam.

WISATA: Gua Larenggam menjadi simbol perlawanan dan saksi bisu kekejaman penjajah Kolonialisme Belanda. Gua ini terletak di Desa Arangkaa, Kecamatan Gemeh, Kabupaten Talaud, Foto diambil oleh Tribunmanado.co.id pada Rabu (9/4/2025). (Tribun Manado/Gryfid Talumedun)
WISATA: Gua Larenggam menjadi simbol perlawanan dan saksi bisu kekejaman penjajah Kolonialisme Belanda. Gua ini terletak di Desa Arangkaa, Kecamatan Gemeh, Kabupaten Talaud, Foto diambil oleh Tribunmanado.co.id pada Rabu (9/4/2025). (Tribun Manado/Gryfid Talumedun)
WISATA: Gua Larenggam menjadi simbol perlawanan dan saksi bisu kekejaman penjajah Kolonialisme Belanda. Gua ini terletak di Desa Arangkaa, Kecamatan Gemeh, Kabupaten Talaud, Foto diambil oleh Tribunmanado.co.id pada Rabu (9/4/2025). (Tribun Manado/Gryfid Talumedun)
WISATA: Gua Larenggam menjadi simbol perlawanan dan saksi bisu kekejaman penjajah Kolonialisme Belanda. Gua ini terletak di Desa Arangkaa, Kecamatan Gemeh, Kabupaten Talaud, Foto diambil oleh Tribunmanado.co.id pada Rabu (9/4/2025). (Tribun Manado/Gryfid Talumedun)
WISATA: Gua Larenggam menjadi simbol perlawanan dan saksi bisu kekejaman penjajah Kolonialisme Belanda. Gua ini terletak di Desa Arangkaa, Kecamatan Gemeh, Kabupaten Talaud, Foto diambil oleh Tribunmanado.co.id pada Rabu (9/4/2025). (Tribun Manado/Gryfid Talumedun)
WISATA: Gua Larenggam menjadi simbol perlawanan dan saksi bisu kekejaman penjajah. Gua ini terletak di Desa Arangkaa, Kecamatan Gemeh, Kabupaten Talaud, Foto diambil oleh Tribunmanado.co.id pada Rabu (9/4/2025). (Tribun Manado/Gryfid Talumedun)

-

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Baca berita lainnya di: Google News

WhatsApp Tribun Manado: Klik di Sini

 

Berita Terkini