رَبَّنَا آتِنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا
Rabbanaa aatinaa min ladunka rahmah, wa hayyi’ lanaa min amrinaa rasyadaa.
"Ya Tuhan kami, limpahkanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan berikanlah jalan keluar yang benar dalam urusan kami ini."
(QS. Al-Kahfi: 10)
Allah pun mengabulkan doa itu. Para pemuda tersebut tertidur dalam perlindungan-Nya—tidur yang berlangsung selama lebih dari tiga abad. Mereka kemudian dikenal dalam Al-Qur’an sebagai Ashabul Kahfi, atau "para penghuni gua".