TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Saat fajar menyingsing kira-kira pukul 06.00 Wita, Pelabuhan Laut Lirung nampak sesak.
Kedatangan kapal penumpang dari Kota Manado adalah penyebabnya.
Setiap hari Selasa, Kamis, dan Sabtu hampir seribuan orang memadati pelabuhan pertama di Talaud itu.
Naik turun penumpang hingga bongkar muat barang menjadi pemandangan umum.
Sayur mayur, buah, perabotan rumah tangga, hingga barang konsumtif masuk ke Talaud lewat pelabuhan.
Perekonomian di Talaud yang terletak di ujung utara Provinsi Sulawesi Utara ini sebagian besar masih bergantung pada distribusi dan pasokan bahan pokok dari Kota Manado.
Sebagai daerah kepulauan yang cukup terpencil, keterbatasan akses transportasi dan infrastruktur membuat Talaud belum mampu memproduksi secara mandiri kebutuhan pokok warganya, terutama komoditas seperti beras, gula, minyak goreng, tepung terigu, dan produk konsumsi lainnya.
Sebagian besar pelaku ekonomi di Talaud, mulai dari pedagang kecil di pasar tradisional hingga toko-toko kelontong mendapatkan barang dagangan mereka dari Manado.
Kapal-kapal pengangkut bahan pokok menjadi nadi penting dalam menjaga stabilitas ekonomi lokal.
Pun dengan aktivitas bongkar muat di pelabuhan Lirung, misalnya, menjadi pemandangan rutin yang menandai kedatangan suplai dari Manado.
Ketergantungan ini menciptakan dinamika ekonomi yang unik.
Harga bahan pokok di Talaud sangat dipengaruhi oleh cuaca, ketersediaan transportasi laut, dan fluktuasi harga dari wilayah daratan.
Ketika terjadi gelombang tinggi atau gangguan pengiriman, suplai bisa tersendat, dan harga-harga pun melonjak.
Seperti saat Tribunmanado.com membeli sebotol air mineral di area pelabuhan, harganya dipatok Rp 10 ribu untuk ukuran 1,5 liter dan Rp 5 ribu untuk botol ukuran sedang.
“Itu sudah harga umum di daerah ini,” kata seorang penjual bernama Yuke Aombo, Kamis (10/4/2025).
Baca juga: Shin Tae-yong Puji Pelatih Timnas Indonesia U17 Nova Arianto Pascamenang di Piala Asia, Diincar Dulu
Baca juga: Info BMKG Cuaca di Sulawesi Utara Malam Ini Kamis, 10 April 2025, Cek Daerah Berpotensi Hujan