TRIBUNMANADO.CO.ID, TOMOHON - Harga daging babi di Sulawesi Utara kembali dikeluhkan masyarakat.
Bantuan pemerintah terkait pasokan daging babi dari Bali ternyata tidak memberikan dampak signifikan bagi pedagang maupun masyarakat.
Salah satu pedagang di Pasar Beriman Tomohon, Chandra M, menilai program ini tidak menurunkan harga jual di pasaran.
Daging babi dari bantuan pemerintah seharusnya dijual Rp 75 ribu per kilogram, sehingga pedagang bisa menjualnya dengan lebih murah.
Namun kenyataannya, mereka justru harus membeli dengan harga Rp 78 ribu per kilogram dari pemerintah, hanya selisih Rp 2 ribu dari harga peternak lokal.
"Selisihnya terlalu kecil, jadi tetap saja mahal. Apalagi stok yang bisa kami beli juga terbatas, tidak bisa ambil banyak. Saya sudah tidak ambil lagi dari sana, tinggal cari dari peternak lokal saja," kata Chandra, Minggu (16/3/2025).
Hingga saat ini tidak ada efek positif dari bantuan tersebut, baik bagi pedagang maupun masyarakat.
Harga daging babi di pasar masih berkisar Rp 120 ribu per kilogram, yang tetap dirasa berat bagi warga.
"Coba lihat sekarang, apakah ada dampaknya bagi masyarakat? Tidak ada. Bahkan bagi kami pedagang juga tidak terasa manfaatnya, pembeli juga mengeluh," ujarnya.
Chandra berharap pemerintah turun ke lapangan untuk mendengar keluhan para pedagang.
Ia menilai perlu ada kebijakan konkret, seperti operasi pasar atau regulasi harga, agar harga daging babi bisa lebih terjangkau bagi masyarakat.
"Kami harap pemerintah kota Tomohon bisa turun langsung dan melihat kondisi di lapangan," pungkasnya.
Daya Beli Menurun
Harga daging babi di Pasar Beriman Tomohon masih terbilang tinggi meski mengalami sedikit penurunan.
Minggu (16/3/2025), harga daging babi dijual Rp 120 ribu per kilogram.