Bitung Sulawesi Utara

Kasus HIV/AIDS di Kota Bitung Jadi yang Kedua Tertinggi di Sulut, Penderita Aktif Lakukan Perawatan

Penulis: Fistel Mukuan
Editor: Indry Panigoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KASUS HIV/AIDS: Kadis Kesehatan Kota Bitung, Sulut dr Piter Lumingkewas saat ditemui di Kantor Walikota Bitung, Dokter Piter Lumingkewas mengatakan Sejak 2006, Kota Bitung kedua tertinggi kasus HIV/AIDS setelah Kota Manado.

Bitung, TRIBUNMANADO.COM - Penyebaran virus HIV/AIDS di Kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) harus diwaspadai. 

Dimana, penderita di Kota Bitung kedua tertinggi di Sulut.

Hal itu sebagaimana dikatakan Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Kota Bitung, dr Piter Lumingkewas.

"Sejak tahun 2006, Kota Bitung kedua tertinggi setelah Kota Manado," ungkap Kadis, Selasa Maret 2025.

Kadis menyebut, kalau di Kota Bitung para penderita aktif melakukan perawatan.

"Penderita aktif melalukan perawatan," sebutnya singkat.

Sebelumnya Kadis Kesehatan Manado Steven Dandel menuturkan, terdapat 400-an penderita HIV/AIDS yang terdeteksi tahun lalu.

KASUS HIV/AIDS: Kadis Kesehatan Kota Bitung, Sulut dr Piter Lumingkewas saat ditemui di Kantor Walikota Bitung, Dokter Piter Lumingkewas mengatakan Sejak 2006, Kota Bitung kedua tertinggi kasus HIV/AIDS setelah Kota Manado. (Tribun Manado / Fistel Mukuan)

"Ada 400 - an orang yang terdeteksi," katanya dalam acara Tabea Manado milik Pemkot Manado, Rabu (26/2/2025).

Menurut dia, fenomena unik terjadi dimana 178 diantaranya murni penduduk Manado.

Dirinya menuturkan, pihaknya terus memperkuat penelusuran terhadap kelompok yang rentan dengan HIV/AIDS.

"Penelusuran terus kami lakukan," katanya. 

Menurut dia, fasilitas pengetesan tersedia di Puskesmas.

Hanya saja kendalanya adalah keengganan warga.

WAWANCARA: Potret Kadis kesehatan Manado Steven Dandel. Kadis Kesehatan Manado Steven Dandel menuturkan, terdapat 400 - an penderita HIV/AIDS yang terdeteks. Pernyataan itu Ia katakan Rabu 26 Februari 2025. (TribunManado)

"Ada kasus yang sudah terdeteksi tetapi setelah akan diberikan pengobatan, dicari orangnya sudah tidak ada lagi," kata Dandel.

Dirinya menuturkan, obat untuk mengontrol virus tersebut tersedia gratis.

Halaman
123

Berita Terkini