"Katanya ada korban, tapi mereka belum bilang kalau itu anak saya," ungkapnya sambil menangis saat diwawancarai di RSUP Prof Kandou Malalayang, Manado, Senin (10/3/2025).
Tak lama kemudian, ia diberi tahu untuk segera menuju rumah sakit terdekat.
Tanpa firasat apa pun, ia bergegas ke sana.
Namun, sesampainya di rumah sakit, ia mendapati bahwa korban yang dimaksud adalah anaknya sendiri. Tangisnya pun pecah.
Feldy mengatakan bahwa Fernando mengalami luka tembak di kepala sebelah kanan, tepat di atas telinga, dengan bagian belakang kepala yang hancur.
Dengan penuh kesedihan, ia meminta agar pihak berwajib segera mencari pelaku dan menindak tegas mereka yang bertanggung jawab atas kematian anaknya.
Pihak kepolisian sendiri masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait insiden tragis ini. (Pet)
Minta Tolong ke Wakapolda
Wakapolda Sulut Brigjen Pol Bahagia Dachi datang langsung ke rumah sakit sekitar pukul 16.00 Wita, tepat saat proses autopsi berlangsung.
Begitu tiba, ia langsung menemui keluarga korban dan menyampaikan belasungkawa.
Momen haru terjadi saat Feldy bertemu dengan Wakapolda.
Dengan suara tersendat penuh kepedihan, ia meminta agar kasus ini diusut tuntas.
"Anak saya jadi korban, Komandan. Kasihan. Tuhan tolong, tolong kami," ucap Feldy dengan suara bergetar, sambil ditenangkan oleh Wakapolda.
Kesedihan semakin dalam istrinya datang, sambil memeluk Feldy dan menangis histeris.
Fernando diketahui mengalami luka tembak di bagian kepala sebelah kanan, tepat di atas telinga.
Wakapolda Sulut menegaskan bahwa kasus ini akan diproses hingga tuntas.
"Harapan orang tua korban supaya masalah ini diproses," ujar Brigjen Pol Bahagia Dachi kepada Tribunmanado.com.
(TribunManado.co.id)