Maka dari itu, ia mengajak untuk membuka pengampunan kepada orang lain.
Pembacaan Alkitab dalam Mazmur 33:1-11, mengajarkan tentang penderitaan Kristus, yang telah membawa pengampunan, memulihkan kita dan membawa pada sula cita yang abadi kepada setiap orang yang sungguh-sungguh percaya dan andalkan dia.
Sementara itu terkait dengan atribut GMIM, yang digunakan selama minggu sengsara warna dasar kain adalah Ungu (tua).
Cawan dengan tanda huruf Yunani Khi-Rho (XP) di dalam wadah pembasuhan tangan berwarna putih dan disulam pada kain mimbar serta bagian stola.
Sedang lambang salib bermahkota duri disulam pada bagian bawah stola.
Warna Ungu adalah warna jubah Yesus Kristus, ketika ia diadili di hadapan manusia (Yohanes 19:2) sebagai tanda ejekan dan penghinaan bagi-Nya.
Cawan adalah simbol penderitaan (Markus 10:38-39) sedangkan Wadah Tempat Membasuh Tangan adalah simbol dari penyangkalan manusia atas kebenaran Yesus Kristus (dalam Yoh 27:24 dikatakan, bahwa Pontius Pilatus mencuci tangannya dan ia sendiri mengatakan "aku tidak bersalah terhadap darah orang ini."
Akibatnya Yesus Kristus diserahkan ke tangan orang berdosa dan dianiaya).
Salib dan Mahkota adalah lambang derita yang sangat pedih yang dialami oleh Yesus Kristus.
Lambang/simbol ini mengungkapkan pengakuan iman GMIM bahwa Yesus Kristus telah menderita sengsara demi solidaritas dan penebusan-Nya terhadap penderitaan manusia dan dunia ini.
Stola dan kain mimbar ini dipakai sepanjang minggu sengsara.
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Bergabung dengan WA Tribun Manado di sini >>>
Simak Berita di Google News Tribun Manado di sini >>>
Baca Berita Update TribunManado.co.id di sini >>>