Prancis Mengusulkan Payung Nuklir bagi Uni Eropa Hadapi Rusia

Editor: Arison Tombeg
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PERTEMUAN - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (dua kiri), berterima kasih kepada para pemimpin Eropa atas dukungan berkelanjutan mereka, dan mengatakan bahwa hal ini berarti Ukraina tidak 'sendirian' dalam perjuangannya untuk mengusir invasi Rusia. Presiden Prancis Emmanuel Macron mengusulkan perluasan payung pencegahan nuklir Prancis ke negara-negara Uni Eropa lainnya.

Meskipun rinciannya masih dalam pembahasan, pesannya jelas: Eropa tetap bersatu dalam mendukung Kyiv dalam menghadapi Rusia.

"Eropa secara keseluruhan benar-benar mampu memenangkan konfrontasi militer, keuangan, dan ekonomi dengan Rusia. Kami lebih kuat," kata Perdana Menteri Polandia Donald Tusk. "Kami hanya harus mulai mempercayainya. Dan hari ini tampaknya hal itu sedang terjadi."

Bantuan Militer

Dalam pertemuan puncak itu, Perdana Menteri Belgia Bart De Wever mengatakan negaranya berharap dapat mengirim jet tempur F-16 untuk bertempur di Ukraina pada tahun 2026. Ia mengatakan pengiriman jet yang dijanjikan itu telah ditunda karena Belgia sedang menunggu pengiriman F-35 baru untuk menggantikannya.

Sementara itu, Swedia mengatakan akan mengirim hingga delapan jet tempur Gripen untuk mengambil bagian dalam  misi NATO  untuk mengawasi wilayah udara Polandia, yang berbatasan dengan Ukraina.

Langkah tersebut dilakukan setelah Swedia menangguhkan rencana untuk mengirim jet tempur Gripen yang dikembangkan di dalam negeri ke Ukraina tahun lalu. (Tribun)

Berita Terkini