Selain tenis meja, Ronny juga piawai bermain basket.
Prestasinya bahkan membawanya keluar daerah untuk bertanding.
Namun, setelah menjelajahi berbagai kesempatan, ia memutuskan kembali ke Manado untuk mendedikasikan hidupnya pada agama.
“Dulu, saya sudah sering terjun di dunia agama, apalagi ayah saya seorang rohaniawan,” tuturnya.
Tidak hanya ayahnya, leluhur Ronny juga merupakan tokoh agama Tridharma.
Baca juga: Info BMKG Cuaca di Sulawesi Utara Besok Jumat 24 Januari 2025, Waspada Potensi Hujan
Baca juga: Daftar 7 Wali Kota dan Wawalkot Terpilih di Jawa Barat yang Dipastikan Dilantik 6 Februari 2025
Hal itu menanamkan nilai-nilai spiritual dalam dirinya sejak kecil.
Sempat merantau ke Jakarta, Ronny tak lupa membantu pelayanan di salah satu klenteng di sana.
Pengalaman itu memperkaya pengetahuannya tentang Tridharma, termasuk pentingnya Bahasa Mandarin.
“Bahasa ini masih sangat diperlukan dalam pelayanan masyarakat,” ucap Rohaniawan Klenteng Altar Agung ini.
Kini, di usianya yang matang, Ronny tetap setia melayani umat di Klenteng TITD Thian Than Kiong, tempat yang ia anggap sebagai rumah spiritualnya.
Ia menjadi teladan bagi generasi muda Tridharma.
Sebagai seorang Ceng It, Ronny juga dikenal sebagai sosok yang kerap menyampaikan pesan-pesan penuh makna.
Baginya, agama tidak hanya soal ritual, tetapi harus tercermin dalam perbuatan.
“Tidak ada gunanya sembahyang kalau perilaku negatif masih terus dilakukan,” tegasnya.
Ia selalu mengingatkan umatnya untuk memperbanyak amal dan doa, terutama dalam membantu sesama.
“Tak ada agama yang mengajarkan kesalahan. Kuncinya adalah berbuat baik kepada siapa saja," pungkasnya.(*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.