Harga Nilam di Sulawesi Utara

UPDATE Harga Nilam di Sulawesi Utara Bulan November 2024, Berikut Faktor yang Mempengaruhi Harganya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

UPDATE Harga Nilam di Sulawesi Utara Bulan November 2024, Berikut Faktor yang Mempengaruhi Harganya

TRIBUNMANADO.CO.ID - Harga nilam (minyak atsiri nilam atau patchouli oil) bervariasi tergantung pada kualitas, pasar, dan lokasi pembelian.

Nilam adalah komoditas penting dalam industri parfum, kosmetik, dan aromaterapi, sehingga permintaannya bisa berfluktuasi.

Berikut adalah beberapa faktor yang memengaruhi harga nilam:

  • Kandungan Patchouli Alcohol (PA): Semakin tinggi kandungan PA, semakin mahal harga nilam. Biasanya, PA di atas 30 persen dihargai lebih tinggi.
  • Kualitas Distilasi: Proses penyulingan yang baik menghasilkan minyak nilam berkualitas tinggi.
  • Pasar dan Permintaan Global: Harga minyak nilam cenderung naik jika permintaan ekspor meningkat, terutama ke negara-negara seperti Prancis, AS, dan India.
  • Lokasi: Daerah penghasil nilam utama di Indonesia seperti Aceh, Sulawesi, dan Sumatera memiliki variasi harga tergantung jarak ke pasar utama.
  • Untuk harga terkini, rata-rata minyak nilam murni dengan kandungan PA tinggi berada di kisaran Rp 600.000 - Rp 1.200.000 per kilogram, namun angka ini bisa berubah. Jika Anda ingin mengetahui harga lebih spesifik, saya bisa mencarikan data terbaru.

Harga Nilam di Bolmong

Mahalnya harga minyak nilam membuat banyak petani di Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara banting setir. 

Terlebih, saat ini mulai masuk masa panen. 

Dulu harga minyak nilam Rp 600 ripu per kilogram. 

Harganya terus naik, dan saat ini harganya lebih dari Rp 1 juta per kilogram. 

Ri' salah satu petani nilam yang ada di Desa Mopait, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolaang Mongondow mengungkap, harga minyak nilam dua bulan yang lalu sempat di angka Rp 2,2 juta per kilogram.

"Harga minyak nilam sekarang Rp 1,5 juta per kilogram," ucap Ri' Datundugon kepada Tribunmanado.co.id, Minggu (24/11/2024). 

Meski turun, namun Ri' mengaku harga segitu sudah membuatnya puas. 

"Sekarang turun lagi tapi ini sudah mantap lah dengan harga segitu," terang Ri'.

Dirinya menjelaskan, saat ini petani minyak nilam sudah lebih dimudahkan dengan adanya tempat penyulingan. 

"Kalau dulu susah cari tempat penyulingan, tapi sekarang di Desa Mopait saja sudah ada tiga tempat penyulingan," tambahnya. 

Ri' menuturkan, dulu waktu pertama kali menanam, harga minyak nilam masih Rp 600 per kilogram. 

Kini saat tiba masa panen pertamanya, harga nilam naik terus. 

Halaman
12

Berita Terkini