Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Langkah Pemerintah Prabowo Subianto menjadikan Bitung sebagai salah satu dari tiga kota yang jadi pintu masuk bagi barang impor di Indonesia disambut antusias para pengusaha di Sulawesi Utara.
Mereka senang, karena hal ini sudah sejak lama mereka minta.
Wakil Ketua Bidang Perindustrian Perdagangan Kadin Sulawesi Utara Flori Sumerah mengungkapkan, hal tersebut akan berdampak besar bagi ekonomi daerah ini.
"Ini sebenarnya sudah lama kami minta karena akan memberi manfaat efisiensi dari sisi waktu dan dampak positif lainnya," kata Flori mewakili Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Provinsi Sulawesi Utara, Rio Dondokambey, kepada Tribunmanado.co.id, Rabu (6/11/2024).
Menurutnya, dari sisi logistik ini akan sangat menguntungkan bagi Sulawesi Utara.
"Ini akan menghidupkan usaha logistik. Terutama di kawasan utara dan timur Indonesia," terang dia.
Menurutnya, dengan begini, Kota Bitung otomatis jadi hub logistik.
"Seiring dengan itu, akan mendorong usaha logistik laut antar pelabuhan di kawasan," ujar dia.
Dampak positif lainnya dari kebijakan ini adalah akan mempersingkat waktu pengiriman barang di bagian utara dan timur Indonesia.
"Arus barang jadi lebih cepat," kata kata Flori yang punya usaha ekspor langsung komoditas ke Jepang dan beberapa negara Asia lainnya.
Selain itu, kata dia, ini secara langsung juga akan mendorong kebutuhan tenaga kerja.
"Belum lagi, akan ada insentif dari pajak impor yang akan diberikan ke Sulawesi Utara," ujar dia.
Diberitakan sebelumnya, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, pemerintah akan memindahkan pelabuhan impor atau entry point untuk sejumlah komoditas industri tertentu ke wilayah Indonesia timur.
Tiga titik yang ditetapkan untuk pelabuhan impor yakni Pelabuhan Sorong di Papua Barat Daya, Pelabuhan Bitung di Sulawesi Utara dan Pelabuhan Kupang di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Ini sesuai dengan usulan memindahkan pintu masuk barang impor dalam rangka mengamankan pasar domestik bagi produk dalam negeri sekaligus meningkatkan kapasitas logistik di Indonesia," ujar Agus dilansir siaran pers Kemenperin, Senin (4/11/2024).