Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Pelaksanaan pemungutan suara, pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Utara serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bitung di TPS KPU Bitung berlangsung ricuh, Sabtu (26/10/2024).

Kisruh terjadi karena sejumlah warga tidak bisa memilih.

Ada pemilih yang harusnya di jam 12 siang, namun sudah ingin memilih di bawah jam tersebut.

Adapula warga yang tidak ada didalam Daftar Pemilih Tetap (DPT), dan hanya bermodalkan KTP ngotot mau memilih.

Hingga ada warga yang harus diamankan petugas keamanan TNI Polri, yang telah diberikan mandat oleh Panitia pemilihan kecamatan (PPK).

Selain kisruh, dalam pelaksanaan tersebut jumlah calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulut serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bitung tak sesuai.

Untuk jenis pemilihan Pilgub Sulut ada tiga pasangan calon (palson) dan Pilwako Bitung dua calon.

Sementara yang tertera dalam surat suara, untuk jenis pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulut ada empat calon.

Sedangkan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bitung ada tiga paslon.

Kondisi tersebut merupakan gambaran dari pelaksanaan simulasi, pemungutan penghitungan suara serta rekapitulasi hasil penghitungan suara.

Dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulut serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bitung, di depan kantor KPU Bitung, Sabtu (26/10).

KPU Bitung mensimulasikan pelaksanaan Pilkada serentak tahun 2024, pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Ujung Lembayung tahun 2024.

Dan pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Sungai Kristal Provinsi Ujing Lembayung.

Cagub dan Cawagub Ujung Lembayung ada paslon nomor 75 Bunga Teleng - Bunga Edelweis, paslon nomor 76 Bunga Asoka - Bunga Geranium.

Lalu paslon kepala daerah nomor 77 Bunga Azalea - Bunga Anggrek dan paslon nomor 78 Bunga Matahari - Bunga Bugenvile.