Rakernas PDIP

10 Poin Pidato Megawati dalam Rakernas V PDIP: Kritik Jokowi hingga Singgung Rezim Prabowo-Gibran

Editor: Frandi Piring
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

10 Poin Pidato Megawati dalam Rakernas V PDIP. Kritik Jokowi hingga Singgung Rezim Prabowo-Gibran.

Sebagai informasi, Megawati merupakan Wakil Presiden RI pada 1999-2001 dan menjadi presiden setelahnya hingga 2004 menggantikan Abdurrahman Wahid yang dilengserkan MPR.

"Ketika menghadapi krisis multidimensi saya lebih memilih membentuk kabinet yang ramping, dengan jumlah menteri 33 tapi bersifat apa, zaken kabinet, kabinet yang profesional," ujar Megawati.

"Jadi benar, the right man in the right place. Terbukti krisis dapat diatasi dan seluruh hutang terutama dengan International Monetary Fund (IMF) dapat dilunasi," katanya lagi.

8. Tak ada koalisi dan oposisi

Dalam kesempatan itu, Megawati juga sempat bicara soal sistem ketatanegaraan Indonesia yang disebutnya tidak mengenal istilah koalisi dan opisisi karena menganut sistem presidensial.

"Karena saudara-saudara sekalian, anak-anakku tersayang, harus distressing bahwa banyak sekali mereka yang salah karena dalam sistem ketatanegaraan kita, boleh tanya pada Pak Mahfud. Sistem kita adalah presidential system jadi bukan parlementer. Jadi sebetulnya kita ini tidak ada koalisi lalu oposisi,” ujarnya.

Oleh karena itu, menurut Megawati, kerja sama politik dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Hanura, dan Perindo di Pilpres 2024 tidak bisa disebut sebagai koalisi.

Kemudian, Megawati mengatakan bahwa apabila tidak berkoalisi maka disebut tidak bekerja sama. Sebab, Indonesia menganut sistem presidensial.

“Lalu, kalau ada yang bertanya kepada saya, kalau tidak ikut? Tidak ini, ya itu artinya tidak ada bersama-sama. Jadi semua pada diam. nah itu yang saya ingin stressing,” katanya.

9. Kritik pemerintah ke depan

Namun, Megawati tidak tegas menyatakan soal sikap PDI-P terhadap pemerintahan mendatang yang bakal dipegang oleh Prabowo Subianto-Rakabuming Raka.

Padahal, sikap Megawati tersebut yang ditunggu oleh banyak pihak. Mengingat, PDI-P adalah partai pemenang pemilihan legislatif (Pileg) 2024 dengan berhasil meraup 110 (18,97 persen) kursi dari 84 daerah pemilihan (dapil) DPR RI.

Megawati hanya menyebut, PDI-P tetap harus mendengarkan suara akar rumput dan terus berjuang untuk mewujudkan demokrasi yang sehat.

Menurut dia, hal itu yang harus menjadi skala prioritas guna dibahas dalam rakernas PDI-P kelima yang digelar mulai Jumat (24/5/2024) ini sampai Minggu (26/5/2024).

Kemudian, Megawati mengatakan bahwa dia sangat konsen pada persoalan perekonomian rakyat ke depannya.

"Apa yang saya pikirkan saat ini adalah lebih pada tanggung jawab agar berbagai persoalan yang berkaitan dengan perkonomian rakyat mendapat perhatian serius,” katanya.

Dia menegaskan bahwa perekonomian jangan hanya dipersempit pada upaya mengundang investor. Tetapi, Indonesia harus bisa berdiri pada kaki sendiri.

“Perekonomian bersentuhan dengan hak rakyat mendapatkan pekerjaan, penghidupan yang layak, ketersediaan pangan dengan harga yang terjangkau, dan bagaimana merancang jalan Indonesia yang tentunya dapat, dapat dan dapat berdiri di atas kaki sendiri,” katanya.

Megawati lantas menegaskan bahwa Indonesia memiliki kekuatan untuk berdiri di atas kaki sendiri.

Oleh karennya, dia mendorong agar pemerintahan ke depan lebih memaksimalkan potensi yang sumber daya yang ada di dalam negeri terlebih dahulu ketimbang langsung meminta bantuan dari negara lain.

“Apakah itu bukan potensi bahwa kita sebenarnya benar bisa berdiri di atas kaki sendiri mempergunakan kekuatan kita, bukan hanya menadahkan tangan kepada orang luar. Bukan saya anti investor, tidak. Tapi kerjakan dulu yang ada di dalam negeri, baru kalau sekiranya kita tidak bisa maka kita dengan harga diri dan terhormat meminta untuk teman-teman kita yang berada di dunia luar. Itu namanya apa kehormatan sebagai sebuah bangsa,” ujar Megawati menegaskan.

Tak lupa, dia juga mengkritik soal mahalnya biaya pendidikan. Negara disebut seperti tidak punya kemampuan untuk membantu biaya pendidikan generasi penerus bangsa yang berasal dari keluarga kurang mampu.

10. Ganjar belum dipensiunkan

Terakhir, Megawati menegaskan bahwa mantan calon presiden (capres) Ganjar Pranowo belum dipensiunkan.

Hal itu dikatakan Megawati saat menyapa semua tokoh yang hadir dalam rapat kerja nasional (rakernas) PDI-P ke-5 di Beach City International Stadium Ancol, Jakarta, Jumat (24/5/2024).

Megawati sempat berkelakar bahwa dirinya memang sengaja menyembunyikan Ganjar saat peserta rakernas meneriakkan nama mantan Gubernur Jawa Tengah tersebut lantaran belum disapa oleh sang ketua umum.

“Opo he… Ah iya lupa banget... Iya lah, saya juga tahu, sengaja disembunyikan. Enggak, enggak belum dipensiunkan,” kata Megawati menyambut teriakan peserta rakernas.

“Terus berjuang,” ujarnya melanjutkan.

Dalam kesempatan tersebut, Megawati lantas mengucapkan syukur kepada Ganjar Pranowo dan mantan calon wakil presiden (cawapres) Mahfud MD yang juga hadir dalam rakernas tersebut.

Dia mengaku bersyukur karena Ganjar dan Mahfud masih tetap kuat hingga pemilihan presiden (Pilpres) 2024 selesai dilaksanakan.

“Puji syukur kita panjatkan terutama kepada Pak Ganjar, Pak Mahfud bahwa masih tetap kuat.

Iya dong kalau berdua ini apa ya,, lemes ya biar saya teriak2 gmn ya…,” kata Megawati.

Sebagaimana diketahui, Ganjar-Mahfud yang diusung PDI-P, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Perindo, Hanura kalah dalam Pilpres 2024.

Pasangan ini kalah dari pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang diusung oleh Koalisi Indonesia Maju.

Baca juga: Sosok Calon Ketua Umum PDIP Dibocorkan Megawati di Rakernas, Ribuan Peserta Langsung Tepuk Tangan

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Bergabung dengan WA Tribun Manado di sini >>>

Simak Berita di Google News Tribun Manado di sini >>>

Baca Berita Update TribunManado.co.id di sini >>>

(Sumber: Kompas.com)

Berita Terkini