Uchicago Medicine menyebutnya sebagai kondisi hati yang mati.
Padalah, fungsi hati memiliki peranan yang krusial bagi kelangsungan hidup manusia, seperti:
- Membuang zat berbahaya seperti racun
- Memproduksi protein yang berguna untuk pembekuan darah
- Memproduksi cairan empedu yang diperlukan untuk mencerna makanan
- Oleh karenanya, pengobatan gagal hati dalam banyak kasus adalah transplantasi organ.
Namun, gagal hati terkadang disebabkan oleh penyebab akut atau keturunan yang dapat diobati.
Misalnya, jika gagal hati disebabkan oleh terlalu banyak mengonsumsi asetaminofen (pereda nyeri yang dijual bebas), dokter bisa menggunakan obat lain untuk melawan efek asetaminofen, guna mengurangi kerusakan hati.
Apa saja penyebab gagal hati?
Mengutip Cleveland Clinic, banyak penyakit dan kondisi berbeda yang menyebabkan gagal hati, termasuk:
- Hepatitis B dan C
- Penyakit hati berlemak yang tidak berhubungan dengan alkohol
- Penyalahgunaan alkohol
- Hemochromatosis, kondisi turunan yang menyebabkan tubuh menyerap terlalu banyak zat besi dari makanan yang dikonsumsi.
- Dalam banyak kasus, gagal hati kronis disebabkan oleh sirosis.
Sirosis adalah jaringan parut pada hati akibat cedera yang berulang atau berlangsung lama, seperti akibat minum alkohol berlebihan dalam jangka waktu lama atau infeksi hepatitis kronis.
Ketika jaringan parut menggantikan jaringan hati yang sehat, hati Anda kehilangan kemampuannya untuk berfungsi.
Gagal hati akut paling sering disebabkan oleh:
- Infeksi virus, seperti Hepatitis B
- Penggunaan obat atau racun tertentu secara berlebihan, seperti asetaminofen (Tylenol®), dan penggunaan obat lain (termasuk antibiotik tertentu, antidepresan, obat anti kejang, hormon buatan dan obat antijamur) dan herbal (ekstrak teh hijau dan kava)
- Gangguan metabolik (biologis) atau vaskular (pembuluh yang membawa cairan, seperti arteri), seperti penyakit Wilson dan hepatitis autoimun
Apa saja gejala gagal hati?
Gejala gagal hati kronis bisa meliputi berikut:
- Kelelahan
- Mual
- Kehilangan selera makan
- Diare
- Muntah darah
- Darah di tinja
Ketika gagal hati semakin parah, gejalanya menjadi lebih parah. Pada stadium lanjut, gejala gagal hati mungkin meliputi:
- Penyakit kuning (kulit dan mata menguning)
- Kelelahan yang luar biasa
- Disorientasi (kebingungan dan ketidakpastian)
- Penumpukan cairan di perut dan ekstremitas (lengan dan kaki)
Sementara, gejala gagal hati akut bisa meliputi:
- Mudah mengalami pendarahan
- Kondisi mental tidak stabil
- Bau nafas apak atau manis
- Masalah pergerakan
- Kehilangan selera makan
- Perasaan umum tidak enak badan
- Penyakit kuning.
Gejala gagal hati sering kali terlihat seperti gejala kondisi medis lainnya, sehingga sulit didiagnosis pada tahap awal.