Obe seorang penjual menyebut, harga daging babi masih tinggi.
"Untuk lapis Rp 135 ribu per kg dan campur Rp 125 ribu ribu per kg," kata dia.
Sebut dia, beberapa rekannya menjual dengan harga yang lebih tinggi.
Ada yang hingga Rp 150 ribu per kg.
Dia menduga, harga daging babi tinggi dikarenakan stok babi berkurang.
"Stok kurang," kata dia.
Mahalnya harga daging babi membuat pembeli undur.
Banyak langganan yang sudah tak muncul.
"Pelanggan turun jauh," kata dia.
Ia memprediksi harga daging babi ke depan masih akan terus naik.
Stok babi akan terus berkurang.
"Sepertinya akan terus naik," kata dia.
Diketahui penyebab tingginya harga daging babi di Sulut merupakan imbas dari penyakit ASF.
Sewaktu penyakit itu menyebar pada pertengahan tahun lalu, banyak babi mati.
Peternak pun menjual babi dengan harga murah. Kini, banyak peternak yang masih trauma pelihara babi.