Namun Sri Sultan Hamengku Buwono VII menunjuk putranya yaitu Gusti Kanjeng Pangeran Ngalaga.
Perlawanan pun dirancang dengan dukungan rakyat desa. Tapi rencana itu keburu tercium Sri Sultan Hamengku Buwono VII.
Gusti ratu Kedaton bersama putranya pun dibuang ke Manado. Keduanya dianggap membangkang.
Keduanya bermukim di Pondol. Dan wafat di Manado.
Abdul Chair Albuchari, pengurus Mesjid Mesjid Al Muttaqin Pondol menuturkan, Raden Muhammad Timur dulunya
kerap salat di Mesjid tersebut. .
"Abdi dalemnya bermukim di Pondol, keturunannya masih ada hingga saat ini," kata dia. (Art)