Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Hilal 1 Ramadhan 2024 di Manado, Sulawesi Utara (Sulut) tidak terlihat dalam proses Rukyatul Hilal.
Rukyatul Hilal ini diselenggarakan oleh Kemenag Sulut di Rooftop MTC Manado, Minggu 10 Maret 2024
Dalam kegiatan tersebut, Kemenag Sulut juga menggandeng BMKG untuk melihat hilal.
Beberapa ormas Islam Nahdhatul Ulama, Muhammadiyah, Syarikat Islam, Mathlaul Anwar, hingga LDII, ikut ambil bagian dalam kegiatan Rukyatul Hilal tersebut.
Dalam laporan tim hisab Kemenag Sulut yang disampaikan Muhammad Rusdi Musannif, terungkap bahwa tinggi hilal hakiki berada di 0⁰ 18’ 35,58” dan berada di atas ufuk selama 1 menit 20 detik.
"Dengan posisi yang cukup rendah itu, hilal sulit terlihat secara langsung," kata dia.
Senada dikatakan perwakilan BMKG yang mengungkapkan bahwa ketinggian hilal masih rendah.
Apalagi cuaca saat pengamatan adalah berawan.
Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenag Sulut H Sarbin Sehe kepada sejumlah awak media mengatakan pihaknya melaporkan hasil Rukyatul Hilal hari ini ke Kemenag RI.
"Meskipun hilal tidak terlihat tapi kami tetap laporkan ke Kemenag RI," ungkapnya.
Ia mengatakan keputusan awal Ramadan menunggu hasil sidang Isbat yang digelar oleh Kemenag RI.
Hasil Sidang Isbat
Terpisah, Anggota Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia Cecep Nurwendaya menyimpulkan hari 1 Ramadan 1445 H atau awal puasa Ramadhan 2024 akan jatuh pada Selasa (12/3/2024).
Hal tersebut Cecep sampaikan usai memaparkan posisi hilal di Auditorium HM Rasjidi, Kemenag, Jakarta Pusat, Minggu (10/3/2024).
"Akhirnya saya simpulkan, berdasarkan kriteria MABIMS, 3 ketinggian dan elongasi 6,4 tanggal 29 Sya'ban 1445 H 10 Maret 2024 Masehi, posisi hilal di seluruh wilayah NKRI belum masuk kriteria minimum tinggi hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat," ujar Cecep sebagaimana yang dilansir dari Kompas.com.
"Sehingga tanggal 1 Ramadhan secara hisab jatuh pada Selasa Pon tanggal 12 Maret 2024 Masehi," sambungnya.