BITUNG, TRIBUNMANADO.CO.ID – Dua pekan terakhir, marak tindak pidana tawuran disertai dengan senjata tajam (sajam) jenis pisau, parang dan yang membuat heboh yaitu panah wayer.
Tak jarang akibat dari tawuran yang pelakunya anak – anak yang masih di bawah umur, menimbulkan korban luka.
Dari catatan yang berhasil di rangkum Tribunmanado.co.id, dua pekan terakhir ini ada tiga pemuda yang jadi korban panah wayer.
Baca juga: Buat Keributan dengan Panah Wayer, 4 Warga Bunaken Langsung Ditangkap Polresta Manado
Satu di antaranya seorang atlet Pencak Silat berprestasi Kota Bitung, bernama Hidayat Limuno.
Kejadian itu dialami Hidayat pada hari Sabtu (24/2/2024) malam.
Saat itu, ia dan rekannya pergi ke membeli makanan di pasar Winenet.
Mereka lalu berpapasan dengan dua orang, yang diduga dalam keadaan mabuk. Hidayat dibonceng oleh rekannya di atas motor.
Dua orang yang berpapasan dengan mereka tidak di kenal. Lalu motor yang mereka pakai, di tendang satu diantara dua orang tersebut dua kali.
Tak hanya itu, menurut Hidayat mereka sempat mengancam akan menikam, hingga motor yang di bawa temannya langsung tancap gas.
“Saat motor sudah jalan, pelaku lainnya yang membawa panah wayer langsung mengarahkan ke kami dan mengenai bagian belakang,” kata Hidayat Kamis (29/2/2024).
Saat ini Hidayat sudah tiga hari keluar rumah sakit, pasca mendapat perawatan medis. Namun ia mengaku masih merasa keram badannya.
Dua korban lainnya, terkait dengan peristiwa saling kejar adan dua kelompok anak muda di pasar tua dan parigi tofor, Kelurahan Bitung Tengah Kecamatan Maesa Bitung beberapa hari kemarin.
Korban kena anak panah wayer di wajahnya. Dari ketiga korban panah wayer ini, hanya Hidayat yang melapor ke polisi.
Terkait persoalan di parigi tofor dan pasar tua beberapa hari kemarin, polisi menangkap 11 orang pemuda.
"Untuk informasi orang yang kena panah wayer kami akan cek lagi," kata Kasat Reskrim Polres Bitung Iptu Gede Indra, Kamis (29/2) malam.(crz)