BITUNG, TRIBUNMANADO.CO.ID - Perkakas Replikasi Bait Suci Allah, telah dipindahkan ke dalam Bait Suci Allah di bawah patung Yesus Melindungi Doorbolaang pulau Lembeh Bitung Sulawesi Utara (Sulut), Sabtu (24/2/2024).
Proses pemindahan, dari rumah keluarga Honandar Sondakh dan Denny Sondakh di kompleks Sari Cakalang, Kelurahan Madidir Ure Kecamatan Madidir Bitung, Sulawesi Utara.
Sebelum perkakas-perkakas itu diangkat, ada doa oleh tokoh Agama, lalu dalam proses keluar rumah di iringi dengan tarian Maengket.
Baca juga: Bacaan Alkitab Wahyu 11: 1-14 Dua Saksi Allah: Ukurlah Bait Suci Allah dan Mezbah
Perkakas replikasi Bait Suci Allah, di antaranya dua Kaki Dian, Buli Buli, Dua Loh Batu, Tongkat Harun dan Tabut Perjanjian, Cawan, altar persembahan, meja perjamuan untuk roti, kandil emas dan Mimbar.
Diarak menggubakan dua unit mobil pick up, menyitari jalan utama Kota Bitung, belok ke samping Gereja GMIM Sion Madidir, naik ke jalan siswa.
Belok kanan ke jalan 46, lewat BLK, terus lurus lewat depan rumah Dinas Wali Kota Bitung, terus hingga depan SMKN 2 Bitung, turun jalan depan kantor DPRD Bitung hingga depan Marinir.
Lalu belok kiri ke jalam Sam Ratulangi sampai ke Pelabuhan Ferry di Pateten Bitung.
Perkakas replika Bait Suci Allah, lalu dinaikan ke atas Kapal Ferry KMP Tude dan menyeberang ke Pulau Lembeh.
Tiba di dermaga Ferry Papusungan Lembeh, disambut dengan musik tradisional klarinet.
Dan kembali di arak lewat jalan lingkar Lembeh sampai ke patung Yesus Melindungan Kelurahan Doorbolaang Kecamatan Lembeh Selata tempat Bait Suci Allah.
Tiba di depan Bait Suci Allah, disambut dengan Grup Masamper.
Grup Masamper dan Klarinet mengirinya perkakas replikasi Bait Suci Allah di bawah ke depan Bait Suci Allah.
Sebelum di masukkan ke dalam Bait Suci Allah, berlangsung ibadah doa dan pentahiran Replika Bait Suci, dipimpin Wakil Ketua Badan Pelerja Majelis Sinode (BPMS) GMIM bidang misi dan kerjasama.
Pentahiran juga dilakukan oleh Denny Sondakh, selaku pengagas pembangunan Bait Suci Allah.
Beberapa bagian perkakas-perkakas replika Bait Suci Allah replika roti perjamuan, oleh Ko Denny sapaannya di angkat dari ataa Tabut Perjanjian dan dimasukkan kedalam kendi.
Lalu perkakas lainnya seperti, dua Loh Batu, tongkat musa, cawan-cawan, di ambil, di pegang dan di angkat ke atas.
Ko Denny sapaannya, berdoa di dalam hati hingga terharu dan menitihkan air mata.
Kemudian satu per satu perkakas-perkakas itu, dimasukkan kedalam Tabut Perjanjian.
Pada kesempatan itu juga, dilakukan pemasangan serbuk dupa dalam sebuah wadah di atas altar persembahan.
Oleh pendeta-pendeta GMIM, yang berusia muda mengangkat satu persatu perkakas-perkakas replikasi Baitu Suci ke dalam ruangan.
Pertama yang dimasukkan dua Kaki Dian, diletakkan kiri dan kanan di ruang kudus tepat di bawah patahan Yesus.
Lalu Altar persembahan, meja yang diatasnya ada cawan dan mimbar juga di masukkan ke ruang kudus.
Puncaknya, replika tabut berjanjian dimasukkan ke ruang maha kudus.
Replikasi Bait Suci Allah, terdiri dari tiga bagian ruangan besar.
Pertama ruang paling depan di dekat pintu masuk adalah, ruang roh kudus, kedua ruang kudus dan ketiga ruang maha kudus.