Orasi Steven Kandouw Viral

Patung Schwarz Diganti Tembaga pada 2021, Olly Ucapkan Terima Kasih ke Menhan Prabowo

Editor: Glendi Manengal
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Monumen Patung Johann Gottlieb Schwarz di Langowan diresmikan Gubernur Sulut Olly Dondokambey, bersama Mayjen (Purn) Glenny Kairupan, didampingi Ketua Sinode GMIM Pdt Hein Arina, Senin (20/12/2021).

Sebut Steven, beda parpol dan capres adalah lumrah.

"Tapi harmoni dan kedamaian musti jadi prioritas," katanya.

Steven Kandouw berharap pesta demokrasi di Sulut dapat berlangsung riang gembira serta jadi pendidikan politik bagi masyarakat, khususnya milenial dan Gen Z.

"Pesta demokrasi bukan sebatas mencari kekuasaan tapi adalah sarana membentuk peradaban," katanya. (Art)

Relawan Prabowo Tanggapi Permohonan Maaf Steven Kandouw

Pernyataan Ketua Bapilu PDIP Sulut Steven Kandouw yang viral di media sosial menuai tanggapan dari para pendukung capres Prabowo Subianto dan Cawapres Gibran Rakabuming Raka di Bumi Nyiur Melambai.

Satu di antaranya datang dari Relawan Prabowo Subianto Center (PSC) Sulawesi Utara.

"Orasi Steven Kandouw tersebut tidak sesuai fakta, jadi kami sesalkan," ujar Ketua Bidang Hukum Tim Relawan PSC Wens A Boyangan di Manado, Senin (15/1/2024). 

Ia mengimbau agar masyarakat tidak cepat termakan atau terprovokasi dengan kabar hoax.

"Juga tidak terpancing untuk saling mendiskreditkan tokoh," kata Wens Boyongan yang juga Koordinator Aliansi Advokat Indonesia Bersatu (AAIB) Sulawesi Utara.

Sebelumnya Steven Kandouw berbesar hati meminta maaf atas ucapannya dalam orasi kampanye PDIP di Langowan, Sabtu (13/1/2024) lalu.

"Dari hati yang paling dalam, dengan kesadaran penuh dan tak ada paksaan, saya mengucapkan permohonan maaf yang sebesar - besarnya apabila ada kata kata yang menyinggung dan menyakiti hati," kata dia dalam konpres di eks kantor DPC PDIP Manado, Senin (15/1/2024).

Permintaan maaf dialamatkan Steven pada warga Langowan, TKD Prabowo Gibran serta keluarga besar Sigar - Maengkom.

Steven Kandouw juga mengalamatkan permintaan maaf pada Gerindra serta Prabowo Subianto yang juga Capres.

"Minta maaf jika ada ucapan saya yang mengganggu kenyamanan," kata dia.

Sebagai pejabat publik, Steven Kandouw ingin suasana kondusif terwujud di Sulut pada pemilu 2024.

Sebut Steven, beda parpol dan capres adalah lumrah.

"Tapi harmoni dan kedamaian musti jadi prioritas," katanya.

Steven Kandouw berharap pesta demokrasi di Sulut dapat berlangsung riang gembira serta jadi pendidikan politik bagi masyarakat, khususnya milenial dan Gen Z.

"Pesta demokrasi bukan sebatas mencari kekuasaan tapi adalah sarana membentuk peradaban," katanya. (Ren)

(TribunManado.co.id)

Berita Terkini