OTT KPK

Sosok Bupati Labuhanbatu yang Kena OTT KPK, Terseret Kasus Dugaan Suap, Punya Harta Kekayaan Rp 15 M

Editor: Tirza Ponto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sosok Erik Adtrada Ritonga, Bupati Labuhanbatu yang kena OTT KPK.

TRIBUNMANADO.CO.ID - Berikut ini sosok Bupati Labuhanbatu yang kena OTT KPK.

Ia adalah Erik Adtrada Ritonga.

Erik Adtrada Ritonga terjaring operasi tangkap tangan atau OTT di Kabupaten Labuhanatu, Sumatera Utara (Sumut).

Bupati Labuhanbatu, Erik Adtrada Ritonga kena OTT KPK (Istimewa)

Selain Erik Adtrada Ritonga, KPK juga menangkap anggota DPRD dan Kepala Dinas (Kadis) Kabupaten Labuhanbatu.

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengungkap hal ini.

Dikutip dari Kompas.com, tidak hanya pejabat atau penyelenggara negara, tim penyelidik dan penyidik juga menangkap pihak swasta yang diduga memberikan suap.

"Iya kami telah mengamankan dari unsur pemerintah ada bupati, kepala dinas dan anggota DPRD sementara dari swasta ada beberapa rekanan," kata Ghufron saat dihubungi Kompas.com, Kamis (11/1/2024).

Meski demikian, saat ini Erik, anggota DPRD, hingga para pihak yang diamankan itu masih berstatus terperiksa.

"Masih dalam proses pemeriksaan untuk menentukan siapa tersangka dan siapa yang hanya sebagai saksi," ujar Ghufron.

Sebelumnya, Ketua KPK Sementara Nawawi Pomolango mengungkapkan OTT Bupati Labuhanbatu menyangkut dugaan pengadaan barang dan jasa.

Namun demikian, Nawawi mengaku belum mengetahui pengadaan barang dan jasa itu di sektor apa.

Mantan Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) itu meminta semua pihak menunggu proses yang sedang berjalan.

"Kita tunggu nanti kelanjutannya seperti apa," kata Nawawi saat ditemui di Gedung KPK lama.

KPK Sita Bukti Uang di OTT Bupati Labuhanbatu

Sementara itu, Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menyebut selain menangkap sejumlah pihak, penyidik juga turut sejumlah alat bukti.

Di antara bukti itu, lanjut dia merupakan uang dan barang-barang lainnya.

"Saat ini kami telah mengamankan beberapa pihak, sejumlah uang dan barang bukti lainnya," ujarnya.

Ghufron mengatakan OTT tersebut terkait dugaan penerimaan hadiah atau suap.

Berdasarkan ketentuan Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana (KUHAP), KPK mempunyai waktu 1x24 jam untuk menentukan status hukum para pihak yang terjaring OTT tersebut.

Ia pun menyebut perkembangan akan disampaikan setelah memastikan seluruh proses telah selesai.

"Kami masih terus melakukan pemeriksaan dan pendalaman, setelah selesai selanjutnya kami update," kata Ghufron.

Untuk diketahui, operasi senyap di Labuhanbatu merupakan tangkap tangan perdana KPK di tahun 2024.

Sosok Bupati Labuhanbatu Erik Adtrada

Erik Adtrada Ritonga menjabat sebagai Bupati Labuhanbatu periode 2021-2024.

Ia saat ini menjabat sebagai Ketua Partai NasDem Labuhanbatu.

Sebelum menjabat sebagai Bupati, Erik Adtrada Ritonga pernah menjadi anggota Komisi XI DPR-RI Dapil Sumut 2 periode 2014-2019.

Ketika itu, Erik terpilih dari Fraksi Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura).

Erik lahir di Rantau Prapat, Kabupaten Labuhanbatu pada 5 Mei 1980 silam. Saat ini dia berusia 43 tahun.

Erik Adtrada Ritonga menghabiskan masa kecilnya di tanah kelahirannya yaitu Rantau Prapat.

Ia mulai menempuh pendidikannya dengan masuk ke Sekolah Dasar Negeri (SDN) No.114382 Rantau Prapat.

Lulus pada tahun 1993, Erik Adtrada Ritonga kemudian melanjutkan pendidikannya ke Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) Padang Matinggi, Rantau Prapat.

Setelah menyelesaikan pendidikan sekolah menengah pertamanya pada tahun 1966, Erik Adtrada Ritonga memutuskan merantau ke tanah Jawa dan melanjutkan pendidikannya di sana.

Erik Adtrada Ritonga melanjutkan pendidikannya ke Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 16 Bandung dan lulus pada tahun 1999.

Harta Kekayaan Bupati Labuhanbatu Erik Adtrada Capai Rp 15 Miliar

Bupati Labuhanbatu, Erik Adtrada Ritonga tercatat memiliki harta kekayaan sebesar Rp 15,5 miliar.

Tepatnya, harta kekayaan Erik Adtrada Ritonga seperti yang tertulis di LHKPN adalah Rp 15.595.539.150.

Erik Adtrada Ritonga yang diduga terjaring operasi tangkap tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memiliki sejumlah aset.

Di antaranya 15 tanah dan 5 dump truck. Dari 15 tanah yang dimiliki Erik Adtrada Ritonga, 11 tanah adalah tanah hibah dengan akta.

Inilah daftar harta kekayaan Bupati Labuhanbatu, Erik Adtrada Ritonga seperti dikutip Tribunnews.com dari elhkpn.kpk.go.id:

A. TANAH DAN BANGUNAN Rp 12.214.000.000

1. Tanah Seluas 603 m2 di KAB / KOTA LABUHANBATU, HASIL SENDIRI Rp 1.800.000.000

2. Tanah dan Bangunan Seluas 21726 m2/450 m2 di KAB / KOTA LABUHANBATU, HASIL SENDIRI Rp 170.000.000

3. Tanah Seluas 200000 m2 di KAB / KOTA PADANG LAWAS UTARA, HIBAH DENGAN AKTA Rp 2.000.000.000

4. Tanah Seluas 200000 m2 di KAB / KOTA PADANG LAWAS UTARA, HIBAH DENGAN AKTA Rp 2.000.000.000

5. Tanah dan Bangunan Seluas 400 m2/400 m2 di KAB / KOTA KOTA MEDAN , HASIL SENDIRI Rp 2.000.000.000

9. Tanah dan Bangunan Seluas 577.8 m2/156.8 m2 di KAB / KOTA LABUHANBATU, HIBAH DENGAN AKTA Rp 800.000.000

10. Tanah dan Bangunan Seluas 630.5 m2/325.8 m2 di KAB / KOTA LABUHANBATU, HIBAH DENGAN AKTA Rp 1.500.000.000

11. Tanah dan Bangunan Seluas 2099 m2/180 m2 di KAB / KOTA LABUHANBATU, HIBAH DENGAN AKTA Rp 1.300.000.000

12. Tanah Seluas 14801 m2 di KAB / KOTA LABUHANBATU, HIBAH DENGAN AKTA Rp 57.000.000

13. Tanah Seluas 2704 m2 di KAB / KOTA LABUHANBATU, HIBAH DENGAN AKTA Rp 10.000.000

14. Tanah Seluas 16872 m2 di KAB / KOTA LABUHANBATU, HIBAH DENGAN AKTA Rp 65.000.000

15. Tanah Seluas 4524 m2 di KAB / KOTA LABUHANBATU, HIBAH DENGAN AKTA Rp 17.000.000

B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp 600.000.000

1. MOBIL, MITSUBISHI DUMP TRUCK Tahun 2001, HASIL SENDIRI Rp 120.000.000

2. MOBIL, MITSUBISHI DUMP TRUCK Tahun 1998, HASIL SENDIRI Rp 120.000.000

3. MOBIL, MITSUBISHI DUMP TRUCK Tahun 1999, HASIL SENDIRI Rp 150.000.000

4. MOBIL, MITSUBISHI DUMP TRUCK Tahun 1998, HASIL SENDIRI Rp 120.000.000

5. MOBIL, MITSUBISHI DUMP TRUCK Tahun 2006, HASIL SENDIRI Rp 90.000.000

C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp 350.500.000

D. SURAT BERHARGA Rp 0

E. KAS DAN SETARA KAS Rp 2.431.039.150

F. HARTA LAINNYA Rp 0

Sub Total Rp 15.595.539.150

UTANG Rp 0

TOTAL HARTA KEKAYAAN (I-II) Rp 15.595.539.150

Baca juga: Kepala Dinas di Sulawesi Terjaring OTT, Kini Resmi Tersangka Suap Proyek

Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com

Baca berita lainnya di: Google News

Berita Terkini