Makin malam, harga makin murah dan diprediksi akan benar benar murah di atas pukul 20.00 Wita.
Tak pelak, kawasan itu diserbu warga Manado dari berbagai penjuru.
Warga menyesaki toko yang banting harga kembang api.
Di sana antrean bayar kembang api tak kalah panjang dibanding bayar baju di Mall.
Warga menyemut pula di kios emperan depan toko.
Alhasil wilayah sekitarnya macet dan jalam menyempit akibat banyaknya kendaraan yang parkir.
Novi salah satu penjual kembang api sudah melihat banyak cuan yang akan ia raup.
"Saya perkirakan mungkin 5 jutaan akan saya raup," katanya.
Sebut Novi, animo beli kembang api meningkat pesat ketimbang tahun lalu.
Apalagi dua tahun lalu yang masih Covid 19.
"Lihat saja yang beli, selalu berpak pak kembang api, mereka beli umumnya di atas 100 ribu," kata dia.
Menurut Nova, Roman Candle adalah kembang api yang paling banyak laku. Harganya moderat.
"Paling berkisar 35 hingga 50 ribu," kata dia.
Sebut dia, kembang api premium juga laris manis. Itu sebutan untuk kembang api dengan harga di atas 500 ribu.
"Yang 500 ribu, 600 ribu juga laku banyak," kata dia.
Adapun Noval, penjual yang menjajakan kembang api kepada para pengendara roda empat dan dua mengaku sudah tiga kali tambah stok.
Kembang api di tangannya laris manis bak kacang goreng.
"Ini saya sudah yang ketiga ambil stok," katanya. (Art)
• Jelang Tahun Baru 2024, Harga Daging Babi di Pasar Baru Langowan Minahasa Sulut Naik Lagi