"Sudah lama mereka jual seperti itu," ujar supir yang berinisial R tersebut.
Ia menuturkan harga nozzle SPBU memang masih tertulis Rp 6.800.
Tapi yang dibayarkan ke operator hitungannya lain.
"Di mesin nozzle memang masih harga normal, tapi yang dibayar ke operator itu lebih mahal," ungkapnya.
Ia pun membeberkan sering kali para supir kedapatan mengisi sendiri kendaraan mereka.
Baca juga: Soal Dugaan Mark Up Solar Subsidi di SPBU Manado, Ini Tanggapan Wagub Sulut Steven Kandouw
"Kadang kalau sudah ada hubungan dekat, ada beberapa supir yang isi kendaraan mereka sendiri," ungkapnya.
Dirinya menduga praktek ini aman karena aparat penegak hukum juga sudah menerima setoran dari SPBU tersebut.
"Mereka (APH) pasti tahu. Tapi kan tidak pernah bertindak, mungkin sudah terima juga," ungkapnya.
Meskipun begitu, ia berharap pihak aparat penegak hukum bisa menindaktegas praktek tersebut.
"Kalau boleh ditertibkan. Karena keuntungannya sangat besar," ungkapnya. (Nie)
Baca berita lainnya di: Google News.
Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.