Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID -- Kabar tentang dugaan mark up BBM subsidi di SPBU Ringroad Manado, Sulawesi Utara, akhirnya dibantah.
Pengawas SPBU Christian Musak memberikan keterangan terkait pemberitaan tersebut.
Kepada Tribunmanado.co.id, Christian mengatakan kabar tersebut tak benar.
"Tidak benar itu," kata dia via telepon.
Menurutnya, pihak SPBU Ringroad Manado sudah melakukan pemeriksaan langsung ke para operator.
Dan semua penjualan sesuai dengan harga.
"Setiap pagi kami selalu briefing dengan para operator untuk mengingatkan hal itu," ungkapnya.
"Ada beberapa aturan tentang antrian yang kami terapkan bahkan untuk truk modifikasi tidak kami Izinkan masuk," ungkapnya.
Baca juga: SPBU di Sulawesi Utara Diduga Mainkan Harga Solar, Polresta Manado Lakukan Penyelidikan
Tian menambahkan kabar tersebut mungkin datang dari orang yang tak suka dengan kinerja operator di SPBU Ringroad Manado.
"Mungkin ini orang-orang yang tidak kami Izinkan ambil BBM disini, jadi mereka memberikan informasi yang tidak benar," tegas dia.
Sebelumnya diketahui, harga BBM jenis Solar subsidi seharusnya dijual Rp 6.800 perliternya.
Namun, praktek mark up berhembus kencang dari Satuan Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang ada di Ringroad Manado dengan nomor 74.953.12.
Yah, SPBU yang bersebelahan dengan IAIN Manado tersebut diduga menjual harga solar subsidi lebih mahal.
Dari informasi yang diperoleh Tribunmanado.co.id, Selasa 5 Desember 2023, para operator di SPBU Ringroad tersebut diduga menjual solar dengan harga Rp 7.500 perliternya.
Baca juga: Terkait Mark Up Harga Solar di SPBU Ringroad Manado, GTI Sulut : Itu Seperti Korupsi
Salah supir truk yang sering mengantri solar di SPBU Ringroad mengatakan praktek tersebut sudah sejak lama dilakukan.