Tipe letusan Gunung Marapi
Lebih lanjut, Ahmad menerangkan bahwa Gunung Marapi memiliki tipe letusan freatik yang dipengaruhi oleh gas sehingga erupsi bisa terjadi secara tiba-tiba.
Karena alasan itulah dibuatkan imbauan agar masyarakat tidak boleh memasuki radius tiga kilometer dari puncak Gunung Marapi.
"Untuk erupsi susulan masih terjadi," kata Ahmad.
Alat PVMBG rusak
Terkait letusan Gunung Marapi yang terjadi secara- tiba-tiba, Ketua Tim Kerja Gunung Api PVMBG Ahmad Basuki mengatakan, dinamika suatu gunung api banyak macamnya.
Ia mencontohkan, ada aktivitas dari sebuah gunung yang dapat dideteksi sebelum meletus, namun ada pula yang tidak.
Adapun, letusan adalah pelepasan tekanan secara tiba-tiba.
Dalam proses peningkatan ini, secara umum gunung api akan menimbulkan gempa vulkanik.
"Namun Gunung Marapi saat ini tidak terjadi hal tersebut," kata Basuki saat dihubungi Kompas.com, Senin.
"Jadi ini merupakan karakter dari Gunung Marapi yang perlu diwaspadai," tambahnya.
Lebih lanjut, Basuki menerangkan bahwa peralatan untuk mendeteksi aktivitas Gunung Marapi harus dipasang sangat dekat dengan kawah. Sayangnya, peralatan milik PVMBG sudah hancur.
"Saat ini alat kami yang dekat dengan kawah sudah hancur karena letusan," pungkasnya.
Baca juga: Gunung Marapi Meletus, 11 Pendaki Meninggal Dunia, 12 Orang Lainnya Belum Ditemukan
Tayang di Kompas.com